Sekolah Berbisnis Seragam

Hari Koperasi, Wagub Jatim Sindir Koperasi Sekolah yang Jual Seragam Mahal ke Siswanya

Saat menghadiri peringatan hari Koperasi di Blitar, Wagub Jatim, Emil Dardak menyindir koperasi sekolah yang menjual seragam mahal ke siswa

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Wagub Jatim, Emil Elistianto Dardak memberikan keterangan kepada wartawan di Kota Blitar, Senin (24/7/2023).    

TRIBUNMATARAMAN.COM - Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak menyoroti koperasi yang menjual kain seragam dengan harga mahal kepada siswa.

Kritik kepada koperasi sekolah itu ia sampaikan saat menghadiri acara puncak peringatan Hari Koperasi ke-76 Provinsi Jatim di Gedung Kesenian Aryo Blitar, Kota Blitar, Senin (24/7/2023).

Emil meminta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menjewer koperasi yang menjual barang dengan harga mahal kepada siswa.

Baca juga: Pemprov Jatim Respon Skandal Sekolah Berbisnis Seragam Mahal, Ancam Sanksi Pejabat yang Terlibat

"Ada koperasi yang sekarang sedang dimarahi orang seantero negeri. Karena jual barang mahal kepada siswa. Saya minta Dekopin menjewer kalau ada koperasi seperti itu," kata Emil.

Emil mengatakan, Pemprov Jatim juga sudah turun tangan terkait masalah penjualan kain seragam dengan harga mahal kepada siswa SMA dan SMK.

"Soal kain seragam, kami sudah proses. Tipe Bu Khofifah sama saya tidak menggembar-gemborkan langkah disiplin yang kami ambil. Tapi kalau dicek, itu sudah ada tindakan tujuannya untuk efek jera," ujarnya.

Menurutnya, Pemprov Jatim komitmen membrantas hal-hal yang tidak baik. Makanya, Pemprov Jatim mengadakan pakta integritas yang ditanda tangani tidak hanya kepala sekolah, tapi juga komite sekolah.

Baca juga: Dinas Pendidikan Jatim Dituding Memasok Seragam SMA di Tulungagung, Berikut Tanggapan Kadindik

Baca juga: Sekolah Berbisnis Seragam Diduga Libatkan Dindik Provinsi, Kadindik Terjunkan Tim Identifikasi

"Kami tertibkan penyimpangan-penyimpangan. Saya minta masyarakat kasih saya bukti, bukti yang otentik, kalau ada siswa dipaksa maupun didiskriminasi," katanya.

"Karena, tiap kali saya dapat (info), saya cek ke sekolah beres, ilang buktinya, masalahnya selesai juga dan yang mengadu itu tiba-tiba tidak mau memperkarakan. Masalahnya beres Pak, tidak saya perpanjang," lanjutnya.

Emil juga mewanti-mewanti kepada pejabat baik di cabang dinas pendidikan maupun di sekolah agar tidak bermain-main dengan urusan sumbangan kepada siswa.

Pemprov Jatim akan memberikan sanksi tegas kepada pejabat maupun kepala sekolah yang bermain-main dengan urusan sumbangan kepada siswa.

"Hati-hati, nonjob saja bisa," katanya.

ikuti terus berita seputar skandal Sekolah Berbisnis Seragam

 

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved