Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Guru Korban Penganiayaan Wali Murid di Trenggalek Khawatirkan Psikologi Sang Anak

Guru korban penganiayaan wali murid di Trenggalek mengkhatirkan kondisi psikologi anak dan istrinya

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Sofyan Arif Candra
Guru SMPN 1 Trenggalek, Eko Prayitno ditemui di Mapolres Trenggalek, Jalan Brigjen Soetran, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). Eko menjadi korban penganiayaan oleh wali murid setelah menyita telepon seluler siswi saat jam pelajaran. 

Ringkasan Berita:
  • Guru korban penganiayaan oleh wali murid di Trenggalek khawatir psikologi sang Anak
  • Penganiayaan itu terjadi di depan sang anak yang berusia 10 tahun
  • Kasus penganiayaan itu menggemparkan dunia pendidikan Trenggalek

 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Pemukulan seorang guru SMPN 1 Trenggalek oleh wali murid menggegerkan dunia pendidikan Kabupaten Trenggalek.

Guru mata pelajaran seni budaya SMPN 1 Trenggalek, Eko Prayitno digampar dua kali di wajah oleh wali murid pasca ia menyita telepon genggam siswanya, pada Jumat (31/10/2025).

Warga Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan tersebut telah melaporkan perkara itu ke Polres Trenggalek.

Ia yakin aparat penegak hukum akan mengusut kasus penganiayaan tersebut hingga pelaku mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan.

Namun di samping itu semua, Eko lebih mengkhawatirkan psikologi anak dan istrinya.

Penganiayaan yang dilakukan di depan rumahnya tersebut membekas di pikiran anak perempuannya yang masih berusia 10 tahun hingga menimbulkan trauma.

"Kalau ada mobil yang lewat, (dia) langsung cari ibunya, tanya siapa yang datang," kata Eko, Senin (3/11/2025).

Eko menjelaskan, pelaku penganiayaan memang memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Eko.

Pelaku menunggu Eko pulang setelah menunaikan Salat Jumat sebelum melakukan aksi tak terpuji tersebut.

"Anak saya mendengar makian yang keras, suara tamparan juga terdengar," jelasnya.

Baca juga: Basarnas Trenggalek Ungkap Faktor Wijianto Lolos dari Maut Tanah Longsor di Bendungan

Eko menceritakan, ia mendapatkan makian dan ancaman lebih kurang 10 menit. Sang pelaku juga meminta Eko untuk menemui ayah siswa yang disita HP nya tersebut di rumahnya di Kecamatan Pule.

"Kalau hari ini kamu tidak menghadap ayahnya di Puyung rumahmu tak bakar, SMP tak bakar, saya tidak tahu ternyata istri dan anak saya dengar," ucap Eko.

Eko berharap trauma anaknya tidak berkepanjangan dan tidak berdampak besar pada psikologisnya.

"(Psikologi anak) Itu yang saya khawatirkan, saya sayangkan, ini akan sembuh kapan, karena masih anak," sesalnya.

 

(Sofyan Arif Candra/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved