BREAKING NEWS - Longsor di Bendungan Trenggalek Tewaskan Dua Warga dan Dua Orang Lainnya Hilang

Ringkasan Berita:

• Hujan deras di Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Sabtu (1/11/2025) malam, menyebabkan longsor di Desa Depok yang menimbun rumah warga dan menutup jalan utama. 
• Dua orang tewas, satu luka, dan dua lainnya masih hilang. Korban meninggal adalah Sarip (60) dan istrinya, Welas (53). 
• Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, mengatakan pencarian dilanjutkan hari ini dibantu alat berat, sementara warga diminta waspada terhadap longsor susulan.

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, menyebabkan tanah longsor yang menimbun satu rumah warga dan menutup akses jalan utama di Desa Depok, Sabtu (1/11/2025) malam.

Akibat peristiwa tersebut, dua orang meninggal dunia dan dua warga lainnya yang masih satu keluarga dinyatakan hilang.

Tanah longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WIB di Dusun Soko dan Dusun Banaran, Desa Depok.

Longsoran tanah dengan lebar sekitar 5 x 15 meter menutup jalan utama desa, sementara material lain menimpa rumah milik Sarip (60), seorang petani setempat.

Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, begitu laporan masuk, pihak kepolisian langsung bergerak cepat bersama tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD, Basarnas, dan relawan setempat untuk melakukan evakuasi.

“Begitu laporan masuk, kami langsung mengerahkan anggota ke lapangan. Tim gabungan melakukan proses evakuasi di tengah kondisi tanah yang masih labil,” ujar AKBP Ridwan Maliki, Minggu (2/11/2025).
 
Proses evakuasi berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 WIB dan berhasil menemukan tiga orang korban.

Sarip (60) dan istrinya, Welas (53), ditemukan meninggal dunia, kemudian dibawa ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek.

Putra mereka, Wijianto (30), berhasil diselamatkan dengan luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Sementara dua anggota keluarga lainnya, Fajar Puji Wibowo (19) dan Rohman (15), masih dinyatakan hilang.

“Untuk dua korban yang belum ditemukan, pencarian dilanjutkan hari ini mulai pukul 07.00 WIB. Kondisi malam hari sangat berbahaya karena tanah masih labil dan berpotensi longsor susulan,” jelas Kapolres.
 
Selain menelan korban jiwa, material longsoran menutup akses jalan utama dan hingga kini belum bisa dibersihkan karena menunggu alat berat tiba di lokasi.

Kerugian material sementara diperkirakan mencapai Rp 250 juta.

AKBP Ridwan Maliki juga mengimbau warga yang tinggal di daerah perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras turun.

“Kami mengimbau warga tetap waspada. Cuaca masih tidak menentu. Jika tinggal di sekitar tebing, segera amankan diri saat hujan deras,” pungkasnya.
 
Hingga Minggu pagi, petugas gabungan masih bersiaga di lokasi untuk memantau kondisi dan mencegah kemungkinan longsor susulan.

Evakuasi korban yang belum ditemukan direncanakan dilanjutkan dengan bantuan alat berat dan relawan tambahan dari BPBD Trenggalek.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)