Pemerkosaan Sadis di Jombang

Megaluh Jombang Digegerkan Kasus Pemerkosaan Sadis dan Mutilasi, Polisi Dorong Siskamling

Merespon dua kasus pembunuhan sadis di Jombang, Kapolres Jombang meminta masyarakat mengaktifkan kembali Siskamling.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/anggit pujie widodo
UNGKAP PEMBUNUHAN SADIS - Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan saat hadir di Konferensi Pers kasus penemuan mayat di sungai dan mayat tanpa kepala di lobi Satreskrim Polres Jombang, Jawa Timur pada Kamis (13/2/2025). Kapolres mengimbau agar siskamling kembali diaktifkan. 

Saat dibuang di sungai, korban masih hidup namun dalam kondisi lemas. Hingga akhirnya meninggal karena tenggelam. 

Selasa (11/2/2024), jasad korban ditemukan di Desa Pacar Peluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

"Para pelaku membuang ke sungai dengan harapan untuk menghilangkan jejak. Kemudian para pelaku ini merampas sepeda motor Honda Vario dan handphone milik korban," bebernya.

Motor yang dirampas para pelaku itu dijual dengan harga Rp 2.200.000.

"Barang bukti yang kami amankan sisa uang yang memang belum digunakan. 
Motifnya ingin menguasai barang korban yang juga pacar dari pelaku utama. Para pelaku sudah dikendalikan oleh alkohol sehingga membuat ketiga pelaku ini di luar batas kendali," pungkasnya. 

Ketiga pelaku kini sudah diamankan pihak kepolisian. Ketiganya dijerat Pasal 340 atau 339, 338 dengan hukuman kurang seumur hidup atau 20 tahun penjara. 

Mutilasi Mayat Tanpa Kepala

Sementara, terkait mayat tanpa kepala, sampai kini polisi masih melakukan penyelidikan. 

Seperti diberitakan, mayat tanpa kepala yang ditemukan di desa Dukuharum, kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, kemarin (12/2/2025), diduga merupakan korban mutilasi. 

Bagian kepala yang sempat hilang pun telah ditemukan di sekitar Kali Konto, desa Pesantren, kecamatan Tembelang, kabupaten Jombang, di hari yang sama. 

AKP Margono Suhendra dalam konferensi pers di Mapolres Jombang mengatakan, penemuan kepala di Kali Konto, masih terkait dengan penemuan mayat tanpa kepala di Megaluh. 

"Kepala yang ditemukan adalah satu rangkaian, yang mana memang dari kematiannya ini tidak wajar. Di leher ditemukan bekas senjata tajam yang tidak beraturan. Dianalisa jika dilakukan pelaku tidak hanya sekali, tapi berulang-ulang," ucapnya saat Konferensi Pers di Mapolres Jombang pada Kamis (13/2/2025).

Dari hasil autopsi, ditemukan juga ada luka pendarahan di bagian kepala yang diduga mengakibatkan korban lemas.

"Sebelum kematian, juga ditemukan pendarahan di kepala yang mengakibatkan korban tersebut lemas dan tidak berdaya," ujarnya.

Ia menjelaskan, potongan kepala yang ditemukan terpisah dari tubuh ini dimungkinkan supaya pelaku bisa menghilangkan jejak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved