Berita Malang

Polinema Gelar Pelatihan Komunikasi Bahasa Isyarat, Wujudkan Pariwisata Inklusif Call Me Travel

Polinema Gelar Pelatihan Komunikasi Menggunakan Bahasa Isyarat, Wujudkan Pariwisata Inklusif Usaha Perjalanan Wisata Call Me Travel

Editor: Rendy Nicko
Dok Polinema
INKLUSIF - Polinema menggelar pelatihan komunikasi menggunakan bahasa isyarat guna mewujudkan pariwisata inklusif untuk usaha perjalanan wisata Call Me Travel (CMT). 
Ringkasan Berita:- Polinema tegaskan komitmen dukung UMKM Kota Malang
- Pelatihan ini untuk mewujudkan pariwisata inklusif

TRIBUNMATARAMAN.COM, MALANG - Polinema kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas UMKM di Kota Malang dengan menggelar pelatihan komunikasi menggunakan  bahasa isyarat guna mewujudkan pariwisata inklusif untuk usaha perjalanan wisata Call Me Travel (CMT).

Kegiatan pelatihan ini dipimpin oleh Halid Hasan di UPW CMT yang merupakan usaha perjalanan wisata berdomisili Kota Malang, yang telah melayani wisata ke berbagai destinasi wisata nasional. 

Seiring dengan perkembangan industri pariwisata dunia termasuk indonesia, lahirlah tren pariwisata hijau, pariwisata halal, dan pariwisata inklusif untuk menuju pada industri pariwisata berkelanjutan.

Saat ini masih belum banyak pariwisata yang mengarah pada pariwisata inklusif, yang berarti pariwisata yang berkeadilan untuk semua termasuk untuk penyandang disabilitas.  

Salah satu yang menjadi penghambat untuk memasuki pasar ini adalah sumber daya manusia atau staff yang masih belum memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan benar kepada konsumen disabilitas. 

Hal inilah yang menjadi latar belakang utama Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) melaksanakan pelatihan komunikasi dengan bahasa isyarat kepada Call Me Travel (CMT). Selama ini CMT hanya melayani konsumen umum dan belum menyentuh pasar konsumen dengan keterbatasan fisik dan mental (disabilitas).

Pelatihan ini  bertujuan memberikan pelatihan komunikasi dengan bahasa isyarat kepada staff CMT untuk tuna rungu dan tuna wicara. 

"Pasar pariwisata dengan konsumen disabilitas sangat potensial untuk digarap, namun harus disertai dengan kemampuan sumber daya manusia, termasuk berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Selain mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat, staf CMT juga harus memiliki empati dan simpati ketika melakukan komunikasi dengan konsumen penyandang disabilitas," Ujar Halid Hasan, Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Oktober 2025 di Malang Creative Center (MCC) dengan dihadiri oleh pemilik dan staff CMT serta mitra lainnya yatu Lingkar Sosial. Lingkar Sosial adalah organisasi pemberdaya penyandang disabilitas, yang membantu dalam menyampaikan materi bahasa isyarat.

Selain membantu menyampaikan materi, Lingkar Sosial juga mengundang anggota organisasinya yang merupakan penyandang disabilitas khususnya tuna rungu dan tuna wicara dalam membantu praktik komunikasi. 

Bahasa isyarat guna wujudkan pariwisata inklusif untuk usaha perjalanan wisata Call Me Travel (CMT).
INKLUSIF - Polinema menggelar pelatihan komunikasi menggunakan  bahasa isyarat guna mewujudkan pariwisata inklusif untuk usaha perjalanan wisata Call Me Travel (CMT).

Bapak Tintus sebagai pemilik CMT mengucapkan terima kasih telah diselenggarakan kegiatan PkM ini, karena memberikan insight baru tentang pariwisata inklusif dan potensinya sangat besar jika digarap dengan serius.

Dengan kegiatan pelatihan ini, Polinema berharap CMT dapat memperluas pasarnya menuju pada konsumen disabilitas khususna tuna rungu dan tuna wicara.

Selain itu, Polinema juga berharap CMT dapat menjadi contoh bagi usaha perjalanan wisata lainnya dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. (*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved