Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
Kasus DBD di Tulungagung Belum Puncaknya, Sudah Ada 6 Korban Meninggal Dunia
Dinkes Tulungagung mencatat sudah ada 6 pasien DBD di Tulungagung yang meninggal. Padahal, ini belum puncaknya.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
"PSN biasanya dilakukan jika sudah ada kasus DBD. Kalau gak ada kasus, PSN berhenti," keluh Desi.
Secara umum angka bebas jentik Kabupaten Tulungagung mencapai 94 persen.
Meski sudah tergolong tinggi, Desi mengingatkan masih ada 6 persen yang belum bebas jentik.
Sisa 6 persen ini lah yang masih berpeluang menyebabkan muncul kasus DBD baru.
"Yang enam persen ini yang menjadi sumber kasus baru. Selalu ada korelasi dengan ABJ," tegasnya.
Biasanya warga juga ramai-ramai minta fogging (pengasapan) jika terjadi kasus DBD.
Dinkes memberi syarat, fogging hanya dilakukan jika sudah melakukan gerakan PSN secara meluas.
Alasannya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sehingga perlu PSN untuk memastikan tidak ada lagi tempat bertelur nyamuk, dan mematikan jentik nyamuk.
"Percuma kita fogging kalau belum ada PSN, sayang foggingnya," pungkas Desi.
DBD disebabkan virus yang disebarkan nyamuk aedes aegypti.
Nyamuk ini bertelur di genangan air yang tidak beralaskan tanah.
Masa dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa 7-10 hari.
Karena itu disarankan melakukan PSN setiap minggu, untuk membasmi telur dan jentik nyamuk.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Pemuda 19 Tahun di Tulungagung Sudah Bobol Lima Rumah, Kini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Sidarling, Kerja Sama PN Tulungagung dan Pemkab Mendekatkan Layanan ke Masyarakat |
![]() |
---|
Bupati Tulungagung Cari Solusi untuk Tenaga Honorer Belum Jadi PPPK |
![]() |
---|
Kades Nonaktif Kradinan Dituntut 3,5 Tahun Penjara atas Korupsi Rp 711 Juta, Bendahara Desa Buron |
![]() |
---|
Honorer R1-R4 Geruduk BKPSDM Tulungagung, Tuntut Kepastian Status PPPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.