Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Bulog Cabang Tulungagung Salurkan 15.000 Ton Jagung Subsidi, Stabilisasi Harga Telur

Bulog Cabang Tulungagung diberi tugas menyalurkan jagung kepada peternak ayam petelur di wilayah kerjanya

Penulis: David Yohanes | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Istimewa Wahyu Aji
MENGANDUNG JAGUNG – Konsentrat pakan ayam yang mengandung butiran jagung (berwarna kuning) sebagai salah satu komponen penting yang tidak bisa dipisahkan. Bulog Cabang Tulungagung menyiapkan 15.000 ton jagung SPHP atau jagung bersubsidi bagi peternak ayam petelur, untuk stabilisasi harga telur. 

Ringkasan Berita:
  • Bulog Cabang Tulungagung diberi tugas negara untuk menyalurkan 15.000 ton jagung 
  • 15 tibu ton jagung ini dijual kepada peternak ayam petelur di wilayah kerjanya Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek
  • Tujuannya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)
 
 

TRIBUNMATARAMAN.COOM I TULUNGAGUNG - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Tulungagung diberi tugas negara untuk menyalurkan 15.000 ton jagung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Berbeda dengan beras SPHP yang dijual secara luas untuk masyarakat, jagung SPHP hanya dijual kepada peternak ayam petelur.

Bantuan jagung bersubsidi ini bertujuan untuk menekan harga pakan ternak, sehingga harga telur juga tetap terjaga dalam jangkauan beli masyarakat.

“Jangan sampai harga beras sudah terkendali, tapi harga telur malah melonjak dan memicu inflasi,” jelas Kepala Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan, Senin (3/11/2025).

Saat ini Bulog Cabang Tulungagung telah menyalurkan 5.000 ton jagung SPHP di 4 wilayah kerja, yaitu Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek.

“Dari empat wilayah ini, yang paling banyak menyerap jagung SPHP di wilayah Blitar. Karena di sana peternakannya lebih banyak,” ungkap Yonas.

Saat ini jagung SPHP sudah tersedia di gudang Bulog dan tinggal menyalurkan.

Yonas mengatakan, hingga akhir tahun target 15.000 ton akan terpenuhi.

Para peternak membeli jagung bersubsidi ini di harga Rp 5.500 per kg, jauh di bawah harga pasar.

“Jagung di pasaran saat ini sekitar Rp 6.800 – Rp 7.000 per kg. Jadi peternak sangat diuntungkan,” tegasnya.

Jagung SPHP ini tidak bisa dibeli oleh para peternak perseorangan.

Mereka harus bergabung dalam komunitas, bisa koperasi, asosiasi atau paguyuban.

Baca juga: Berikut Lima Daerah yang Keluhan Pertalite Terbanyak di Jatimbalinus

Komunitas peternak ini yang kemudian didata oleh Dinas Peternakan, dan datanya diajukan ke Kementerian Pertanian.

“Sama seperti beras SPHP, kami hanya menerima data dari pemerintah pusat dan menyalurkan jagungnya,” tutur Yonas.

Selain menyalurkan jagung SPHP, Bulog juga melakukan penyerapan jagung petani.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved