Putra Daerah

Afrandi Karsanifan, Arsitek Profesional Pertama di Trenggalek Gratiskan Desain Masjid

Inilah sosok Afrandi Karsanifan, arsitek profesional dari Trenggalek yang menggratiskan desain masjid di Kabupaten trenggalek

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
DESAIN MASJID GRATIS - Arsitek Profesional Pertama Trenggalek, Afrandi Karsanifan menunjukkan desain masjid di Desa/Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (26/7/2025). Afrandi tidak memungut biaya untuk jasa desain masjid dan bangunan sosial sejenisnya. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Gencarnya pembangunan infrastruktur, perumahan dan gedung pencakar langit di kota-kota besar tak luput dari peran seorang perancang konsep yang biasa dikenal sebagai. arsitek.

Profesi arsitek di kota besar bukanlah hal yang asing. Mereka selalu dilibatkan agar pembangunan rumah, gedung, dan bangunan lainnya bisa rampung secara paripurna.

Berbeda halnya di daerah berkembang seperti Kabupaten Trenggalek. Profesi arsitek belum begitu membumi, masih sangat jarang perencanaan pembangunan melibatkan seorang arsitek.

Baca juga: Sosok Wahyu Kristian Natalia Dosen BINUS Malang, Hijrah Dari Industri Media di Waktu yang Tepat

Di Bumi Menak Sopal sendiri hanya ada satu arsitek profesional atau arsitek yang sudah tersertifikasi dan memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA), ia adalah Afrandi Karsanifan (32).

Pria lulusan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang tersebut baru mendapatkan gelar Arsitek (Ar.) pada awal tahun 2025 usai menjalani Ekuivalensi Pendidikan Arsitektur & Rekognisi Magang.

Afrandi mengakui tantangan terbesar menjadi arsitek terutama di Kabupaten Trenggalek adalah menyampaikan informasi pada masyarakat pentingnya arsitek diterapkan dalam merencanakan pembangunan.

"Banyak orang yang menganggap kalau pakai jasa arsitek itu pasti biaya pembangunannya semakin mahal. Sebenarnya malah lebih murah karena dengan arsitek itu kita bisa mengetahui budget, jenis material yang murah, yang mahal, dan yang tepat digunakan," kata Andi, sapaan akrab Afrandi Karsanifan, Sabtu (26/7/2025).

Lebih dari itu, dengan perencanaan yang matang dari arsitek, revisi dalam proses pembangunan bisa ditekan seminimal mungkin sehingga lebih hemat biaya dan waktu.

Demi mengkampanyekan arsitek di Trenggalek, Andi banyak menerima pekerjaan tanpa dipungut biaya alias gratis. Ia ingin ilmunya bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang.

"Saya beberapa kali membantu proses desain masjid, pondok pesantren, rumah tahfidz, sekolah dan bangunan sosial lainnya tanpa biaya. Ya hitung-hitung, sebagai bentuk dedikasi sosial kepada masyarakat serta mengamalkan salah satu kode etik arsitek yaitu pengabdian diri," lanjutnya.

Lulusan SMAN 2 Trenggalek tersebut mengaku ikut bangga saat bisa berkontribusi dalam pembangunan masjid ataupun musala, terlebih lagi saat melihat para jemaah kompak gotong royong mengaplikasikan desain yang sudah ia rancang.

"Ada kebahagiaan tersendiri bisa turut andil dalam pembangunan masjid ataupun bangunan sosial lainnya," ucap pemilik akun Instagram @afrandi_k tersebut.

Keinginan Andi untuk menjadi seorang arsitek sudah muncul sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia selalu menambahkan gelar Ir. saat menulis nama dirinya di setiap buku yang ia miliki. Bukan tanpa sebab, ia merupakan penggemar dari Presiden Soekarno dan Presiden Habibie.

"Saya terinspirasi dari BJ Habibie karena di rumah ada foto beliau saat menjadi presiden, selain itu presiden pertama (Soekarno) juga seorang insinyur," tambah anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Malang ini.

Untuk itu tanpa ragu ia memilih jurusan Arsitektur saat menempuh pendidikan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved