Koperasi Merah Putih

Pertanian Akan Jadi Sektor Usaha Utama Mayoritas Koperasi Merah Putih di Tulungagung

Sektor pertanian akan menjadi unit usaha yang digarap oleh sebagian besar koperasi merah putih di Tulungagung. Ini alasannya

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
David Yohanes/Tribun Mataraman
AKTA PENDIRIAN - Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo menyerahkan akta pendirian Koperasi Merah Putih kepada Kepala Desa selaku pengawas, Selasa (15/7/2025) di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Hingga saat ini belum ada petunjuk teknis pembiayaan dari Bank Himbara untuk Koperasi Merah Putih. (Tribunmataraman.com / David Yohanes) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung masih menunggu petunjuk pengembangan Koperasi Merah Putih (KMP) dari pemerintah pusat.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung, Slamet Sunarto setelah peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara daring oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, Senin (21/7/2025).

Sebelumnya Pemkab Tulungagung sudah lebih dulu melakukan soft launching 271 Koperasi Merah Putih, pada  Selasa (15/7/2025).

Baca juga: 257 Desa dan 14 Kelurahan di Tulungagung Kini Miliki Koperasi Merah Putih, Bupati Lakukan Pengukuhan

“Kita persiapannya sudah 100 persen. Tinggal menunggu arahan dari pemerintah pusat,” jelas Slamet.

Saat ini belum banyak Koperasi Merah Putih di Tulungagung yang menentukan core (inti) bisnisnya.

Namun salah satu yang disarankan adalah usaha sub pangkalan gas elpiji.

Menurut Slamet,  saat ini sudah ada Surat Keputusan dari Kementerian ESDM tanggal 16 Juli 2025.

“Rencananya kami akan mengundang Pertamina dan Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) untuk implementasinya,” sambungnya.

Untuk mempersiapkan usaha ini, nantinya dibutuhkan gudang penyimpanan.

Meski demikian sampai saat ini belum ada data jumlah Koperasi Merah Putih yang mendaftar untuk usaha sub pangkalan elpiji ini.

Slamet juga masih menunggu kepastian model peran Bank Himbara dalam pembiayaan usaha Koperasi Merah Putih.

“Ada APBD kami sudah siapkan anggaran untuk pelatihan para pengurus. Jika dari Bank Himbara sudah ada kepastian, bisa merumuskan model bisnisnya,” ungkap Slamet.

Usulan paling banyak adalah usaha di bidang pertanian.

Karena itu Slamet mengupayakan Koperasi Merah Putih bisa menjadi mitra Badan Urusan Logistik (Bulog).

Nantinya akan ada pembicaraan lebih lanjut dengan Bulog, untuk menentukan model kerja samanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved