Penjual Bakso yang Tewas Hanyut di Sungai Bersama Gerobaknya di Tulungagung Sempat Telepon Istri

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Riono (39), seorang penjual bakso dari desa Pakisaji, kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, hanyut di sungai di desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, kabupaten Tulungagung, Selasa (18/2/2025).

Riono hanyut bersama gerobaknya saat melintasi jembatan yang melintang di atas sungai tersebut. 

Jenazahnya pun ditemukan di pantai Sine, kecamatan Kalidawir. 

Baca juga: Penjual Bakso Asal Blitar Hanyut Saat Melintasi Jembatan Desa Kalibatur Tulungagung

Adik korban, Roni (34) datang ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung untuk identifikasi jenazah.

Menurut Roni, setiap hari Riono berjualan bakso di wilayah Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Sine wilayah Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir.

“Jadi di sana itu memang jalurnya berjualan setiap hari,” ujar Roni saat di IKF RSUD dr Iskak pada Rabu (19/2/2025) malam.

Lanjut Roni, Riono sempat telepon istrinya sekitar pukul 20.00 WIB saat hendak pulang.

Saat itu korban bertanya, apakah rumah dalam kondisi hujan atau tidak.

Selang beberapa saat kemudian, korban tidak bisa ditelepon balik.

“Setelah itu sudah tidak ada kabar. Temannya berusaha mencari, tapi tidak ketemu,” ucap Roni.

Pada Rabu pagi pencarian dilakukan dengan menyisir di sepanjang sungai kecil desa Kalibatur.

Sekitar pukul 11.00 WIB gerobak bakso milik korban ditemukan sekitar 1 km dari jembatan Desa Kalibatur.

Tidak jauh dari situ ditemukan sepeda motor Honda Supra milik korban juga di aliran sungai.

“Di lokasi itu tidak ditemukan (tubuh korban). Sampai sekitar pukul 2 (siang) ada laporan ditemukan jenazah di tengah laut,” tutur Roni.

Tim SAR kemudian menggunakan perahu nelayan untuk menjemput jenazah ke tengah laut.