Eksklusif
RSKK Terus Berinovasi, Dari Peningkatan Layanan hingga Program Antar Obat Gratis 'Tarunamu'
Rumah Sakit Kabupaten Kediri yang berdiri sejak 1974, terus berkembang dan berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
Solusi yang saya usulkan adalah memastikan bahwa seluruh faskes tingkat pertama beroperasi selama 24 jam. Saat ini, beberapa puskesmas sudah mulai memperpanjang jam operasional hingga pukul 18.00 WIB.
Namun, masih ada kekosongan layanan dari pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB pagi. Inilah yang perlu dipikirkan oleh pemerintah daerah agar masyarakat tetap mendapatkan akses layanan kesehatan yang optimal.
Rendy : RSKK terlihat mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Apa saja proyek pengembangan yang sedang berjalan?
dr. Gatut : Kami tidak membedakan layanan antara pasien BPJS dan pasien umum. Oleh karena itu, kami terus berupaya meningkatkan infrastruktur agar semua pasien mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
Kami telah membangun gedung baru dengan standar Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) yang memiliki 121 tempat tidur. Gedung ini mulai beroperasi pada akhir tahun 2024. Selain itu, kami juga sedang menyelesaikan pembangunan dua gedung tambahan, yaitu gedung untuk layanan kateterisasi jantung dan gedung khusus kamar operasi.
Proyek ini dijadwalkan selesai pada 27 Januari 2025. Yang membanggakan, semua pembangunan ini didanai secara mandiri melalui pendapatan badan layanan umum daerah (BLUD), tanpa menggunakan dana APBD. Ini adalah langkah kami untuk memastikan layanan kesehatan tetap berkembang tanpa membebani anggaran pemerintah daerah.
Rendy : Salah satu program unggulan RSKK adalah Tarunamu. Bisa dijelaskan lebih lanjut tentang program ini?
dr. Gatut : Program Tarunamu adalah layanan antar obat gratis ke rumah pasien di seluruh wilayah Kabupaten Kediri. Tujuannya adalah untuk mempermudah pasien dalam mendapatkan obat, terutama bagi mereka yang kesulitan kembali ke rumah sakit.
Namun, ada beberapa tantangan dalam pelaksanaannya. Misalnya, ada pasien yang lebih memilih datang langsung ke rumah sakit karena ingin bertemu teman atau sekadar berbincang di ruang tunggu. Kami memahami bahwa ada aspek sosial dalam kunjungan pasien, sehingga program ini masih terus kami evaluasi agar benar-benar efektif bagi masyarakat.
Saat ini, kami memiliki lima tim yang bertugas mengantarkan obat ke berbagai wilayah di Kabupaten Kediri. Secara bisnis, layanan ini memang tidak menguntungkan, karena biaya pengantaran per pasien hanya sekitar Rp6.000 per pasien. Namun, kami tetap menjalankan program ini karena manfaatnya bagi masyarakat jauh lebih besar dibandingkan sekadar hitungan bisnis.
Rendy : Dalam tiga tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi di RSKK. Apa harapan dan visi dokter ke depan?
dr. Gatut : Saya ingin mengubah mindset masyarakat bahwa rumah sakit daerah memiliki pelayanan yang buruk. Selama bertahun-tahun, RSUD sering dipandang sebelah mata.
Dalam dua tahun terakhir, saya melihat kepercayaan masyarakat terhadap RSKK mulai meningkat. Ke depan, saya ingin memastikan bahwa RSKK menjadi rumah sakit rujukan utama bagi masyarakat Kediri, dengan layanan yang setara bahkan lebih baik dibandingkan rumah sakit swasta di sekitar Pare.
Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan yang dilakukan, RSKK diharapkan bisa semakin membuktikan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat Kabupaten Kediri.
(isya anshori/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Marhaen Djumadi Bupati Nganjuk: Kita Harus Kerja Sat Set Wat Wet Agar Nganjuk Maju |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru: Dari Efisiensi Anggaran Sampai Harga Gabah |
![]() |
---|
Marsono Ketua DPRD Tulungagung Tegaskan Legislatif Siap Kawal Jalannya Pemerintahan Bupati Baru |
![]() |
---|
dr Kasil Rohmad: Berbekal SK RS Tipe A, RSUD dr Iskak Tulungagung Siapkan Hospital Tourism |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: Ketua DPRD Trenggalek Komitmen Kawal Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.