Pemilu Kabupaten Tulungagung

3 Nama ini Potensial Maju Jadi Calon Bupati Tulungagung 2024, Salah Satunya Direktur RSUD dr Iskak

Berikut tiga nama sosok kandidat yang potensial maju menjadi calon bupati Tulungagung dalam Pemilu Kabupaten Tulungagung 2024 mendatang

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Darmoredjo, salah satu kandidat potensial bakal calon Bupati Tulungagung 2024 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Jabatan Bupati Tulungagung kini resmi diisi oleh seorang Penjabat (Pj) Bupati, Heru Suseno, setelah bupati definitif,  Maryoto Birowo, memasuki akhir masa jabatan (AMJ). 

Namun sejauh ini sudah ada tiga orang yang menyatakan diri secara terbuka maupun malu-malu, untuk maju dalam Pilkada 2024, memperebutkan kursi bupati.

Mereka adalah mantan wakil bupati, Gatut Sunu Wibowo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Santoso, dan Direktur RSUD dr Iskak Supriyanto Darmoredjo.

Santoso

Santoso selama ini masih masih bergerak secara terbatas karena masih berstatus ASN.

Berulang kali Santoso menyatakan menghormati Bupati Maryoto Birowo yang masih menjabat.

Personal branding yang dilakukan mayoritas menggunakan posisinya sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Tulungagung.

Namun kini setelah masa jabatan Maryoto berakhir, Santoso mulai membuat promosi dirinya yang lebih luas.

Banyak mobil yang ditutup stiker dengan wajah atau namanya, dengan slogan Rukun Agawe Santoso (rukun membuat sentosa).

Santoso pun mengaku memberikan perhatian kepada masyarakat yang mendorongnya menuju AG1, istilah jabatan bupati.

“Tentu saya akan berhitung, bukan hanya finansial namun juga kemampuan jika dipercaya amanah ini,” ujar Santoso saat ditanya peluang pencalonannya.

Santoso pun merasa mempunyai banyak pengalaman di birokrasi maupun organisasi kemasyarakatan.

Secara finansial Santoso juga mengaku sudah siap maju pada Pilkada 2024 nanti.

Bahkan Santoso juga siap pensiun dini jika kelak diusung menjadi calon kepala daerah, mengingat masa purna tugasnya masih di November 2025.

Sebelumnya Santoso juga sudah minta restu kepada Maryoto sebagai atasannya saat itu.

Namun kini Santoso sedikit bimbang, karena Maryoto ada indikasi juga maju lagi pada Pilkada 2024 nanti.

“Ada indikasi beliau juga juga berangkat. Monggo, tidak apa-apa,” pungkas Santoso.

Gatut Sunu Wibowo

Gatut Sunu Wibowo atau kerap disebut GS selama ini terkesan sangat minim promosi sosoknya sendiri.

Gatut pun mengakui dirinya masih menjaga etika karena masih memegang jabatan Wakil Bupati Tulungagung.

Namun setelah akhir masa jabatan, Gatut mengaku lebih bebas untuk bergerak melakukan personal branding.

“Saya loyal dengan bupati, karena itu selama menjabat saya tidak mungkin bergerak. Saya ring 1 Sahto (sebutan relawan pemenangan Maryoto), putra ideologisnya Maryoto,” katanya.

Selain mengaku bagian dari Sahto, Gatut Sunu juga mengaku dirinya petugas partai.

Istilah ini menguatkan sosoknya bagian dari PDI Perjuangan.

Sebagai kades, Gatut mengaku akan tegak lurus kepada partai.

“Saya selalu berkomunikasi dengan partai. Tegak lurus dengan partai,” tegasnya.

Mas Dokter

Nama Mas Dokter adalah personal branding yang dilakukan oleh dr Supriyanto Darmoredjo, direktur RSUD dr Iskak Tulungagung.

Dibanding dua nama sebelumnya, Mas Dokter paling banyak memasang baliho dengan fotonya.

Hampir di semua desa di wilayah Kabupaten Tulungagung ada gambar dr Supriyanto.

Sosoknya juga banyak diundang untuk mendatangi kegiatan yang diselenggarakan warga.

Namun di tengah upaya pengenalan diri ke publik, Mas Dokter malah mendapat tawaran dari Kementerian Kesehatan menjadi  Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr Cipto Mangunkusumo, atau yang lebih dikenal dengan RSCM.

Mas Dokter pun saat ditanya rencana pencalonannya selalu menjawab diplomatis, tetap mengutamakan Tulungagung.

Mas Dokter mengaku ingin mengedepankan keinginan dan harapan masyarakat Tulungagung di atas kepentingan apa pun.

Karena itu jika masyarakat Tulungagung menginginkan dirinya, dr Supriyanto siap bertahan di Tulungagung.

“Kalau mau saya tetap di sini (di Tulungagung), gendongen (gengdonglah),” ucapnya.

Ancaman Petahana

Namun rencana pencalonan ketiganya bisa berantakan, jika Maryoto kembali maju dalam Pilkada 2024 nanti.

Sebelumnya Maryoto pernah menyatakan tidak akan maju dalam Pilkada dengan pertimbangan usia. 

Namun belakangan berulang kali di depan banyak orang, Maryoto mengucapkan pantun, “buah markisa buah pepaya, kita berpisah untuk sementara.”

Pantun itu ditangkap masyarakat sebagai sinyal keinginannya kembali menjabat.

Jika Maryoto benar kembali maju, persaingan semakin sengit karena sosoknya masih mempunyai basis dukungan.

Namun demikian ada resistensi besar di kalangan anak muda karena usianya sudah 70 tahun.

Kalangan muda menginginkan pemimpin yang lebih fresh, menengok sosok Bupati Trenggalek, Muchamad Nur Arifin atau Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved