Sekolah Berbisnis Seragam

Kisruh Sekolah Jual Seragam Mahal, Anggota DPRD Jatim Yakin ada Kongkalikong Oknum dan Produsen Kain

Anggota DPRD Jatim yakin ada kongkalikong antara oknum dengan produsen kain yang menyebabkan sekolah menjual seragam dengan harga mahal

Editor: eben haezer
yusron naufal putra
Anggota DPRD Jatim, Mathur Husyairi 

TRIIBUNMATARAMAN.COM - Anggota DPRD Jatim, Mathur Husyairi yakin ada kongkalikong antara oknum dengan produsen kain seragam yang menyebabkan sekolah menjual seragam dengan harga mahal. 

Dia pun terus mendorong agar persoalan harga seragam SMA Negeri yang dikeluhkan para orang tua ini mendapat perhatian serius.

Dia mengklaim mendapat banyak laporan dari para orangtua yang mengeluhkan mahalnya harga seragam yang dijual sekolah. 

Baca juga: Ketua Dewan Pendidikan Jatim Ingatkan Sekolah Jangan Berbisnis Seragam, Apalagi Memonopoli

"Secara pribadi sudah banyak yang masuk ke saya. Karena saya memang bikin sayembara di medsos, banyak yang kirim kuitansi dan list yang harus dibayar di sekolah dengan harga yang variatif sekali," kata Mathur saat dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa (25/7/2023). 

Mathur memang belum merinci harga yang dimaksud. Namun, dia menyebut cukup banyak yang sudah menyampaikan keluhan.

Selain mendapat curhatan dari para orang tua, Mathur juga mengaku terkejut dengan penuturan salah seorang kepala sekolah SMK Negeri di kawasan Surabaya. 

Menurut Mathur, seorang kepala sekolah itu bercerita jika selama ini terdapat peluang permainan harga seragam sekolah.

Baca juga: Buntut Harga Seragam Sekolah Mahal, Kepala SMAN Kedungwaru Tulungagung Dinonaktifkan

Baca juga: Pemprov Jatim Investigasi Kasus Sekolah Jual Seragam Harga Mahal, Identitas Pelapor Dirahasiakan

Harga yang dipatok memang lebih tinggi dari pasaran karena ada dugaan permainan. 

Anggota Komisi E DPRD Jatim itu menegaskan kisruh ini harus ditelusuri hingga tuntas. Sebab, dewan menduga ada permainan oknum dengan produsen kain. 

"Makanya saya mencari potongan kainnya, mau saya bawa ke ITS. Kalau dari beberapa sekolah ternyata sama jenisnya, berarti kan hanya satu produsen," jelasnya. 

Komisi E DPRD Jatim berencana akan segera memanggil Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk merespon kisruh soal harga seragam tersebut. Dari kabar yang berkembang, agenda ini dijadwalkan akan digelar pada Senin (31/7/2023) pekan depan. 

Mathur menegaskan bakal mempertanyakan mengenai kisruh harga seragam itu pada rapat dengar pendapat bersama Dindik Jatim. Rencana pemanggilan Dindik Jatim ini sebelumnya juga disampaikan Ketua Komisi E, Wara Sundari Renny Pramana.

"Komisi E segera menjadwalkan rapat dengar pendapat atau RDP dengan Dinas Pendidikan provinsi terkait hal tersebut. Kalau tidak minggu depan ya akhir bulan," katanya, Sabtu (22/7/2023) lalu. 

(yusron naufal putra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved