Lipsus Koperasi Merah Putih
Ekonomi Gotong Royong, Bupati Trenggalek Mas Ipin Dorong Koperasi Merah Putih Kerjasama Multipihak
Keberadan Koperasi Merah Putih diyakini Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjadi motor penggerak perekonomian di perdesaan
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Sri Wahyuni
Ringkasan Berita:
- Keberadan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) diyakini Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menjadi motor penggerak perekonomian di perdesaan.
- Gotong royong, optimalisasi potensi, dan pemetaan kebutuhan menjadi kunci suksesnya KDKMP di masing-masing desa/kelurahan
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Keberadan Koperasi Merah Putih diyakini Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menjadi motor penggerak perekonomian di perdesaan.
Gotong royong, optimalisasi potensi, dan pemetaan kebutuhan menjadi kunci suksesnya KDKMP di masing-masing desa/kelurahan.
Hal tersebut disampaikan Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin saat berbincang dengan TribunMataraman.com.
Mas Ipin telah memberikan rambu-rambu kepada pengurus 157 KDKMP Kabupaten Trenggalek agar fokus kepada bidang usaha yang diperlukan warga. Dengan demikian, perputaran roda usaha bisa berjalan lebih cepat.
Di sisi lain Pemkab Trenggalek telah menggandeng sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai dari PLN, Pertagas, Bulog, PT Pos, dan lainnya untuk menjalin potensi kersama dengan KDKMP.
Harapannya pengeluaran perusahaan untuk membeli, merawat, atau meningkatkan aset tetap jangka panjang seperti bangunan, tanah, mesin, atau peralatan (Capex) dan pengeluaran operasional (Opex) bisa ditekan.
"Kita dorong menggunakan skema kerjasama dengan multipihak sehingga tidak berat di permodalan baik capex maupun opex-nya," tegas Mas Ipin, Jumat (7/11/2025)
Berbicara lebih teknis, Mas Ipin menyebutkan unit usaha koperasi yang paling cepat berkembang adalah simpan pinjam, namun tantangannya adalah ketimpangan antara jumlah peminjam dan penyimpan dana.
Untuk itu, selain dengan BUMN dirinya juga mendorong kolaborasi koperasi dengan lembaga keuangan seperti Perseroda BPR Jwalita.
Harapannya koperasi merah putih dan lembaga keuangan tersebut dapat saling melengkapi dan mendukung operasional sehingga bisa lebih efisien dan saling menguntungkan.
"Misalnya, koperasi bisa mengambil bagian dari keuntungan pinjaman yang digulirkan. Sementara BPR juga diuntungkan karena tidak perlu menambah personil untuk penagihan. Ini contoh sinergi yang saling menguntungkan," lanjutnya.
Baca juga: KDMP Ngoran Blitar Kembangkan Usaha Gandeng Perusahaan BUMN
Di Kabupaten Trenggalek sendiri sudah ada lima KDMP yang beroperasi, dua di antaranya yaitu KDMP Karangsoko, Kecamatan Trenggalek, dan KDMP Tumpuk, Kecamatan Tugu mempunyai rencana kerja untuk memasok kebutuhan baku Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Kedepan harapannya Kopdes bisa masuk ke sektor pangan dan terkoneksi dengan jejaring MBG untuk memastikan supply bahan baku tercukupi ditingkat lokal dan menekan harga," ucap lulusan Magister Pengembangan Sumberdaya Manusia Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya ini.
Selain itu permintaan SPPG kepada KDMP akan berjalan berkesinambungan sehingga skala usaha koperasi tersebut bisa semakin berkembang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/PERESMIAN-KDMP-Karangsoko-trenggalek.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.