Berita Surabaya

DPRD Jatim Ungkap Perkembangan Kasus Tambang Magetan, Tambang Ditutup dan Keselamatan Jadi Prioritas

DPRD Jatim Sampaikan Perkembangan Kasus Tambang Magetan, Tambang Ditutup Dan Keselamatan Jadi Prioritas

Editor: Rendy Nicko
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
JANGAN ADA KEKERASAN - Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono saat ditemui di Surabaya beberapa waktu lalu. Ia meminta jangan ada kekerasan dalam demonstrasi, Selasa, (25/3/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus longsor tambang galian C di Magetan yang menewaskan seorang pekerja pada akhir September lalu.

Deni memastikan proses investigasi dan evaluasi masih terus berjalan, baik di tingkat provinsi maupun pusat.

“DPRD Jatim terus memantau perkembangan penanganan tambang di Magetan. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas ESDM Jatim dan inspektur tambang pusat untuk memastikan evaluasi dilakukan menyeluruh dan transparan,” ujar Deni Wicaksono, Kamis (9/10/2025).

Deni mengapresiasi langkah cepat Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang meninjau langsung lokasi kejadian dan memberi perhatian terhadap korban. Menurut dia, tindakan itu menunjukkan bentuk kepemimpinan yang tanggap terhadap persoalan rakyat.

Baca juga: Sekdis Kominfo Nganjuk Sujono Bakal Diberhentikan Sementara Usai Jadi Tersangka Korupsi Fiber Optik

Baca juga: WBP Lapas Kediri Dapat Pelatihan Bikin Sabun Ramah Lingkungan, Siap Mandiri Setelah Bebas

“Langkah Bu Gubernur yang turun langsung ke Magetan dan memberikan santunan kepada keluarga korban adalah wujud empati sekaligus tanggung jawab moral pemerintah,” katanya.

Politisi muda PDI Perjuangan itu juga mendukung langkah investigasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim yang menurunkan tim gabungan bersama inspektur tambang pusat.

“Kita harus pastikan seluruh tambang di Jawa Timur, termasuk di Magetan, benar-benar memiliki izin lengkap dan memenuhi aspek keselamatan. Jangan sampai ada lagi korban jiwa akibat kelalaian teknis,” tegasnya.

Deni menilai tragedi Magetan menjadi momentum penting untuk memperketat pengawasan tambang dan menindak tegas pelaku usaha yang melanggar aturan. Ia menegaskan DPRD Jatim siap mengawal agar audit tambang dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

“Bila ditemukan pelanggaran, izinnya harus dicabut tanpa kompromi,” ujarnya.

Selain itu, Deni berharap hasil investigasi bisa menjadi dasar perbaikan regulasi pertambangan di tingkat daerah. Ia menilai koordinasi antarpemerintah harus diperkuat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Kasus di Magetan adalah alarm bagi semua pihak. Kita ingin ada perbaikan sistem agar aktivitas tambang benar-benar sejalan dengan prinsip keselamatan dan keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Terkait ketidakhadiran Kepala Dinas ESDM Jatim dalam rapat koordinasi mitigasi tambang, Deni menjelaskan hal itu bukan bentuk pengabaian, melainkan karena adanya benturan agenda resmi.

“Undangan rapat awalnya dijadwalkan Senin, namun diminta diundur karena Selasa ada agenda dengan Komisi D DPRD Jatim yang juga membahas persoalan tambang,” jelasnya.

Dia menambahkan, pimpinan ESDM akan hadir langsung jika rapat koordinasi berikutnya digelar untuk menghindari kesalahpahaman. Karena Surat teguran penutupan tambang terkait dari dinas ESDM Provinsi Jawa Timur juga sdh diluncurkan. 

“Kita ingin semua pihak bersinergi, bukan saling salah paham. Yang utama sekarang adalah memastikan pengawasan tambang berjalan aman, tertib, dan berpihak pada keselamatan masyarakat,” pungkas Deni Wicaksono, Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Jatim ini. (*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved