Ponpes Ambruk di Sidoarjo

Anak Juragan Soto Daging di Surabaya Jadi Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny

Anak juragan bakso daging asal Madura yang tinggal di Kota Surabaya menjadi korban meninggal dalam insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Sri Wahyuni
Taufik
EVAKUASI - Petugas sedang evakuasi santri yang diduga terjebak di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Bangunan dua lantai itu ambruk. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I SURABAYA - Satu dari tiga korban meninggal dalam insiden ambruknya bangunan di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, adalah Mochammad Mashudulhaq (14).

Santri ini tinggal bersama keluarganya di kawasan Prada Kali Kendal, Kota Surabaya.

Wartawan Tribun Jatim Network mendatangi rumah duka yang berada di belakang Masjid Al Ikhlas, kawasan Prada Kali Kendal, Kota Surabaya, Selasa (30/9/2025).

Rumah tingkat bercat putih itu terlihat sepi.

Dua pintu dan jendela rumah terkunci rapat, sementara di teras enam gerobak soto daging berjajar tanpa aktivitas.

Di lingkungan sekitar, Mashudulhaq dikenal anak juragan pedagang soto daging.

Ayah dan ibunya setiap hari berjualan dengan gerobak di depan sebuah toko elektronik kawasan Bukit Darmo.

“Dia anak paling kecil dari tiga bersaudara. Setelah lulus Madrasah Ibtidaiyah, mondok di Sidoarjo,” tutur Nuskin, salah seorang tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah tersebut.

Baca juga: Korsleting Listrik, Pertokoan Sekaligus Hunian di Watulimo Trenggalek Terbakar

Menurut Misnih, tetangga lain, rumah almarhum sepi sejak ada kabar Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk.

Keluarga almarhum berangkat ke lokasi pondok sejak saat itu. Lalu, pada Selasa dini hari, sekitar pukul 05.00 WIB pihak keluarga mendapat kabar duka dari RSUD Notopuro. Nyawa Mashudulhaq tidak tertolong 

“Anaknya baik, sopan. Kalau pulang ketemu saya suka salim cium tangan,” kenang Misnih. Itu yang membuatnya terenyuh ketika mengenang almarhum. Setiap kali ditanya mengenai sosok almarhum pupil matanya memerah.

Jenazah Mashudulhaq tidak disemayamkan di tempat pemakaman Prada Kali Kendal. Jenazah dimakamkan di tanah kelahiran keluarga besarnya, yaitu di Madura.

 

(Tony Hermawan/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved