Penemuan Potongan Tubuh di Pacet

Simak Kisah Lengkap Mutilasi Pacar Bermula dari Penemuan Potongan Tubuh di Pacet

Melalui kisah Saksi Kata, tim peliput Tribun Jatim Network menyajikan kisah lengkap kasus mutilasi yang menggegerkan lima hari terakhir

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/M Romadoni
LOKASI - Lokasi ditemukannya potongan tubuh manusia korban mutilasi, di jurang tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, tepatnya sekitar 200 meter dari jalur penyelamat Sendi 1, Dusun Pacet Selatan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025) 

Terungkapnya identitas korban menjadi petunjuk kuat yang mengarah pada pelaku mutilasi

Kurang dari 14 jam Polisi Polres Mojokerto berhasil menangkap  pelaku mutilasi Alvi Maulana,  yang merupakan kekasih korban.

Pelaku ditangkap di kamar kos yang menjadi tempat tinggal pelaku dan korban sekaligus eksekusi, di rumah kos Jalan Raya Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, Minggu (7/9/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini.

"Kami berhasil mengamankan Pelaku (Mutilasi). Pelaku ditangkap di kamar kos Surabaya barat, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya," sambung Fauzy.

 

*Pelaku Sakit Hati, Asrama dan Ekonomi*

Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengungkapkan, kejahatan keji yang dilakukan pelaku didasari kekesalan yang berlebihan, asmara dan tuntutan ekonomi.

Tersangka dikunci dari dalam oleh korban, sehingga tidak bisa masuk ke dalam kos sekitar satu jam.

Korban melontarkan kata-kata yang tidak pantas, karena pelaku pulang malam dan omelan itu membuat tersangka naik pitam. Sebelum kejadian tragis, keduanya sempat bertengkar.

AM naik ke lantai dua mengambil pisau dapur, lalu masuk kembali ke dalam kamar kos menghampiri korban yang duduk di atas kasur.  

Pelaku menusuk korban di leher kanan atas, TAS tak sempat melawan. Korban tidak berteriak akibat tusukan pisau di leher telak, ia jatuh tersungkur di lantai hingga meninggal akibat kehabisan darah. 

"Kejadian keji dilakukan tersangka di kamar mandi kos, 31 Agustus 2025 sekitar pukul 02.00 WIB. Pelaku memendam emosi juga dituntut memenuhi ekonomi korban, untuk membeli barang mahal dan kebutuhan gaya hidup lainnya," kata Ihram saat konferensi pers di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).

Ihram menjelaskan, motif pembunuhan disertai mutilasi juga berkaitan dengan asmara. 

"Kemudian, tuntutan ekonomi dan rasa kekesalan yang berlebihan sehingga terjadi peristiwa tersebut," terang Ihram.

Ia menyebut, total potongan tubuh korban yang ditemukan 75 bagian dan ratusan serpihan tulang. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved