Citizen Journalism

UNAIR Gandeng Dinkes Surabaya Tingkatkan Pelayanan Nifas Holistik Demi Tekan Kematian Ibu

UNAIR dan Dinas Kesehatan Surabaya Dorong Pelayanan Nifas Holistik Kerja Sama untuk Tekan Kematian Ibu

|
Penulis: Farid Mukarom | Editor: faridmukarrom
Dokumentasi Dr. Wahyul Anis
Foto Bersama Panitia Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan para Peserta di Dinas Kesehatan Kota Surabaya 26 Juli 2025. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Angka kematian ibu (AKI) masih menjadi pekerjaan rumah besar dalam sektor kesehatan, terutama pada masa nifas periode kritis enam minggu pasca persalinan.

Berdasarkan data WHO, hampir dua pertiga kematian ibu terjadi pada masa ini, dan sebagian besar sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan kesehatan yang tepat dan menyeluruh.

Di Kota Surabaya, kasus kematian ibu masih didominasi pada masa nifas dibandingkan masa kehamilan maupun persalinan.

Provinsi Jawa Timur sendiri mencatatkan AKI sebesar 82,56 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dan berada di bawah target nasional.

Namun demikian, cakupan kunjungan nifas di Puskesmas Surabaya masih belum mencapai target nasional.

Menjawab tantangan tersebut, Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya menggandeng 23 Puskesmas yang memiliki ruang bersalin dalam sebuah program pengabdian masyarakat (pengmas), yang digelar pada 26 Juli 2025 di aula Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Baca juga: Respons Dishub Kota Blitar Soal Video Viral Pengunjung Masjid Ar Rahman Digetok Parkir Rp 20.000

Acara dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Surabaya, dr. Kartika Sri Redjeki, M.Kes.

Ia menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya inovasi dalam pelayanan ibu nifas.

“Masa nifas masih menjadi titik rawan dalam kesehatan ibu. Maka, kolaborasi seperti ini sangat kami harapkan untuk mendorong transformasi layanan menjadi lebih responsif dan menyeluruh,” kata dr. Kartika dalam sambutannya.

Kegiatan ini mengusung tema “Peningkatan Kesehatan Ibu Nifas dengan Model Pelayanan Nifas Komprehensif di Puskesmas Kota Surabaya”.

Kegiatan dipimpin oleh Dr. Wahyul Anis, S.Keb., Bd., M.Kes., bersama tim dosen dan mahasiswa.

Materi pertama disampaikan oleh Euvanggelia Dwilda, S.Keb., Bd., M.Kes., yang membahas pendekatan holistik dalam pelayanan nifas.

Menurutnya, pelayanan tak cukup hanya fisik, tetapi juga harus menyentuh aspek emosional, sosial, hingga spiritual.

“Ibu nifas butuh pendampingan yang utuh, bukan hanya pemeriksaan luka atau tekanan darah. Dukungan psikologis dan sosial juga penting, agar pemulihan lebih optimal,” ujarnya.

Sesi kedua dilanjutkan oleh dr. Sri Lestari, M.Kes., dari Tim Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Surabaya. Ia menjelaskan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pentingnya algoritma tatalaksana yang konsisten di layanan primer.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved