Citizen Journalism

Mahasiswa KKNT UPN Gelar Lomba Olahraga Tradisional Bersama MCT, Gairahkan Budaya Lokal Mulyorejo

Kelompok 46 KKNT UPN Veteran Jawa Timur Dukung Pelestarian Mulyorejo Club Traditional Lewat Ajang Perlombaan

Editor: faridmukarrom
KKN UPN
Kelompok KKNT Bela Negara SDGs UPN “Veteran” Jawa Timur bersama komunitas MCT menyelenggarakan lomba olahraga tradisional di Lapangan Kelurahan Mulyorejo. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) UPN “Veteran” Jawa Timur Kelompok 46 sukses menyelenggarakan perlombaan olahraga tradisional di Kelurahan Mulyorejo, Surabaya pada Minggu (13/07/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Mulyorejo Club Traditional (MCT), sebuah komunitas lokal yang konsisten melestarikan permainan tradisional khas Indonesia.

Kegiatan lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarat nilai edukatif dan kebudayaan, sejalan dengan tema KKNT Bela Negara SDGs Modul 11 yang menekankan pentingnya mendukung komunitas berkelanjutan dan pelestarian budaya.

MCT telah lama menjadi ikon kebanggaan Kelurahan Mulyorejo.

Baca juga: Mahasiswa KKN UPN Veteran Jatim Latih Kader Surabaya Hebat Ciptakan Lilin Aromaterapi Dari Jelantah

Komunitas ini aktif mengembangkan olahraga tradisional seperti egrang, gobak sodor, ketapel, dan terompah panjang.

Beberapa anggotanya bahkan telah menorehkan prestasi di tingkat nasional. Namun, di balik pencapaian itu, kesadaran masyarakat lokal terhadap eksistensi MCT dinilai masih minim.

“Di Mulyorejo ada banyak program, tapi yang paling dibanggakan adalah olahraga tradisional karena tidak semua kelurahan punya. Saya harap mahasiswa KKN bisa bantu angkat nilai budaya ini,” ungkap Eny Nurotul Khotimah, S.T., Lurah Mulyorejo.

Bu Eny, yang juga pelatih MCT, turut terlibat dalam perencanaan lomba. Ia membantu menyusun waktu, aturan, hingga kategori lomba agar sesuai dan mudah dipahami peserta maupun wasit dari pihak mahasiswa.

 Jenis lomba yang digelar meliputi: Terompah Panjang, dengan peserta di bawah usia 15 tahun, dibagi dalam kategori putra dan putri (masing-masing 3 tim, 5 orang per tim).

Para senior MCT turut serta sebagai pendamping teknis selama lomba berlangsung. Suasana perlombaan penuh keceriaan, dipenuhi gelak tawa anak-anak dan interaksi lintas generasi, menciptakan ruang kebersamaan yang menghangatkan.

Sebagai bentuk pengakuan resmi, panitia bekerja sama dengan PORTINA (Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia) untuk menerbitkan sertifikat bagi pemenang. Sertifikat ini bisa menjadi portofolio non-akademik yang mendukung jenjang pendidikan selanjutnya.

 Perlombaan ini turut dihadiri perwakilan dari Karang Taruna, Forum Anak Surabaya (FAS), dan Kader Surabaya Hebat (KSH), serta masyarakat lintas RW di Mulyorejo. Kehadiran mereka menandai tingginya antusiasme dan membuka harapan baru akan lahirnya kesadaran kolektif terhadap pentingnya budaya lokal.

“Kegiatan seperti ini penting untuk menyadarkan anak muda. Bahkan dari Karang Taruna sendiri, masih susah kami ajak ikut aktif mengangkat nama MCT,” keluh Bu Eny dalam sesi koordinasi awal.

Mahasiswa KKN Kelompok 46 pun menjadikan acara ini sebagai momentum untuk mendorong partisipasi pemuda lokal, menjadikan MCT lebih dikenal dan dihargai oleh warganya sendiri.

Kegiatan ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan refleksi nyata bahwa mencintai tanah air bisa dimulai dari tindakan sederhana merawat dan melestarikan warisan budaya sendiri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved