Kereta Cepat Jakarta–Surabaya Sedang di Tahap Study Mendalam, Wali Kota Eri Sambut Baik

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Kota Pahlawan kembali bersiap untuk sebuah lompatan besar dalam sejarah transportasinya.

Di tengah kepadatan lalu lintas jalan dan keterbatasan konektivitas udara, kehadiran transportasi massal berbasis rel menjadi harapan baru.

Kali ini, bukan sekadar kereta, tetapi proyek ambisius Kereta Cepat Jakarta–Surabaya yang menjadi tumpuan masa depan mobilitas antardaerah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, proyek ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk membuka lebih banyak alternatif transportasi massal yang terintegrasi.

Kereta cepat akan menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya dalam waktu tempuh yang jauh lebih singkat, sekaligus mendukung pergerakan ekonomi yang lebih efisien.

"Alhamdulillah, ini kabar baik. Kita sekarang tidak hanya mengandalkan jalan dan pesawat, tapi juga kereta cepat. Ini bisa mempercepat konektivitas dan tentunya berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," ungkap Eri.

Sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Eri menilai pentingnya jalur cepat yang menghubungkan pusat bisnis seperti Jakarta dan Surabaya.

Ia menyebut, relasi antarpengusaha di kedua kota ini sudah sangat erat. Maka dari itu, moda transportasi yang lebih cepat dan efisien akan menjadi tulang punggung perkembangan bisnis nasional.

"Orang Surabaya dan Jakarta itu sudah biasa berbisnis lintas kota. Kereta cepat akan mempercepat aktivitas mereka, mempersingkat waktu, dan tentu memperbanyak pilihan mobilitas," katanya.

Pemerintah Kota Surabaya pun telah mengantisipasi proyek besar ini dari sisi regulasi.

Dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2025 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya 2025–2045, kereta cepat Jakarta–Surabaya telah dimasukkan sebagai bagian integral dalam rencana pembangunan kota.

Disebutkan bahwa jalur kereta cepat ini akan melintasi 15 kecamatan di Surabaya, dengan skema pembiayaan yang mengutamakan APBN dan BUMN.

“Ini sudah kita masukkan dalam RTRW. Nanti akan kita evaluasi setiap lima tahun untuk menyesuaikan dengan perkembangan,” tambah Eri.

Meski telah masuk dalam rencana jangka panjang kota, proyek ini tidak akan berjalan tanpa persiapan matang.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya masih berada dalam tahap penyusunan feasibility study (studi kelayakan) secara menyeluruh.