Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Kakak Adik Pencuri Pikap dan Truk Ditangkap Personel Polres Tulungagung, Satu Orang Ditembak Kakinya

Polres Tulungagung menangkap 2 bersaudara yang terlibat pencurian truk dan pikap di sejumlah daerah. Salah satunya kena tembak di kaki

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Kakak dan adik spesialis pencuri pikap, Agus Susanto (50) dan Yanto Ariyanto (48) saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Tulungagung, Rabu (20/11/2024). 

Selain itu ada 5 mata kunci T berbagai ukuran.

Senjata api ini dipakai menakut-nakuti korban, jika ketahuan saat beraksi.

Dari proses penyidikan, Agus dan Yanto mengakui telah mencuri pikap milik Wadji.

Selain itu ada 2 TKP lain yang diakui mereka, yaitu mencuri pikap di Kecamatan Karangrejo, dan truk engkel di sekitar Jembatan Lembupeteng Tulungagung.

Dua mobil angkutan barang itu dicuri pada tahun 2020, namun tanggal pastinya 2 tersangka ini lupa.

"Jadi ada 3 TKP di Tulungagung. Selain di Pagerwojo yang kita ungkap sekarang, 2 lainnya di Karangrejo dan di sekitar Lembupeteng," ungkap Waka Polres.

Sementara di Kota Madiun, mereka mencuri mobil pikap jenis Suzuki Carry, sehari setelah mencuri di Tulungagung, 10 Oktober 2024.

Kepada penyidik, mereka juga mengaku mencuri 14 pikap atau truk engkel di Kuningan Jawa barat.

Agus dan Yanto ternyata residivis, atau pernah dihukum dalam perkara yang sama.

Keduanya akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman 7 tahun pidana penjara.

Selain itu penyidik juga akan menggunakan Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951.

Selain itu Polres Madiun Kota dan Polres Kuningan juga akan melakukan penyidikan kepada keduanya.

"Nanti berkas perkaranya di-split (dipisah)," pungkas Waka Polres.

Sementara Agus kepada Waka Polres Tulungagung, mengaku beraksi di Tulungagung karena sedang ada di rumah istrinya di Nganjuk. 

Setiap unit mobil yang dicuri dijual seharga Rp 10 juta.

Mobil-mobil ini diterima oleh penadah yang ada di Solo, Jawa Tengah.

"Di sana sudah ada sindikat penadahnya," ucap Agus.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved