Sekolah Berbisnis Seragam
Anggota DPRD Situbondo Ingatkan Sekolah Tak Menjalankan Bisnis Jual Beli Seragam dan Buku
Ketua Komisi 1 DPRD Situbondo, Hadi Priyanto mewanti-wanti sekolah di Situbondo untuk tidak menjual buku dan seragam kepada para muridnya.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Ketua Komisi 1 DPRD Situbondo, Hadi Priyanto mewanti-wanti sekolah di Situbondo untuk tidak menjual buku dan seragam kepada para muridnya.
Bahkan, wakil rakyat dari Fraksi Partai Demokrat ini dengan tegas agar sekolah menyetop praktek praktek jual buku dan seragam yang sering kali memberatkan para wali murid tersebut.
"Stoplah berjualan yang memberatkan pada wali murid seperti itu," ujar Hadi Priyanto.
Baca juga: Buntut Harga Seragam Sekolah Mahal, Kepala SMAN Kedungwaru Tulungagung Dinonaktifkan
Menurutnya, seharusnya pihak sekolah dapat memberikan bantuan kepada anak didiknya yang kurang mampu dan bukan memaksakan untuk membeli buku dan seragam.
"Saya sudah seringkali mendapat pengaduan keberatan wali murid dengan adanya praktek jual buku dan mewajibkan membeli seragam di sekolah," jelasnya.
Ada beberapa alasan pihak sekolah mewajibkan siswanya untuk membeli buku, diantaraya karena buku itu sebagai penunjang atau menyesuaikan dengan kurikulum baru.
"Mulai seragam putih biru, pramuka, batik dan almamater sekolah. Ya bagi yang mampu itu tidak akan menjadi masalah, tapi bagi wali muridnya tidak mampu. Itu masalah besar baginya," kata Hadi Priyanto.
Terkait buku, lanjut Hadi, itu sudah dianggarkan atau dialokasikan melalui bantuan operasioanal sekolah (BOS).
"Tapi sekolah masih minta siswanya membelu buku LKD atau buku penunjang lainnya," ucapnya.
Ditegaskannya, pratek jual buku dan seragam itu sebenarnya telah melanggar aturan yang berlaku.
"Praktek itu sebenarnya dilarang oleh PP," tukasnya.
Untuk itu, politisi dari Kecamatan Kapongan ini berharap agar pemerintah mengawasi sekolah sekolah dengan ketat dan memberikan sanksi tegas terhadap sekolah yang ditemukan menjual buku dan seragam kepada muridnya.
"Pemerintah harus hadir, apalagi saat ini mulai masuknya siswa baru," pungkasnya.
ikuti terus berita seputar skandal Sekolah Berbisnis Seragam
(izi hartono/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Sekolah Berbisnis Seragam
DPRD Situbondo
seragam mahal
seragam sekolah gratis
seragam sekolah tulungagung
Klarifikasi SMA di Tuban Jatim Terkait Pungutan Seragam Rp 1,2 Juta, Bantah Ada Paksaan |
![]() |
---|
Hearing Dengan Kadindik Jatim Soal Sekolah Jual Seragam Mahal, Anggota DPRD Bawa Contoh Kain |
![]() |
---|
Orangtua Siswa SMA Negeri di Bangilan Tuban Mengeluh Ditarik Uang Seragam Rp 1,2 Juta |
![]() |
---|
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar Sikapi Polemik Seragam, Tak Wajibkan Siswa Beli di Koperasi |
![]() |
---|
Dewan Pendidikan: Pungutan Seragam Tak Menjamin Kualitas Pendidikan Tulungagung Jadi Lebih Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.