Temuan Fragmen Kepala Kala Tak Kunjung Diekskavasi, Jadi Incaran Kolektor Ditawar Harga Mahal

TRIBUNMATARAMAN.COM I TULUNGAGUNG- Penemuan ulang fragmen kepala Kala di Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman hingga saat ini belum ditindaklanjuti oleh Pemkab Tulungagung.

Benda yang diduga cagar budaya berbentuk kepala raksasa dari batu ini masih tertanam di pekarangan belakang rumah warga.

Sebelumnya Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur merekomendasikan benda ini diekskavasi dan disimpan di Museum Wajakensis Tulungagung.

Pemilik lahan juga didatangi kolektor yang akan membeli kepala kala yang masih terpendam itu dengan harga mahal.

Namun tawaran itu ditolak karena dipercaya kepala kala dengan diameter sekitar 1,5 meter ini mempunyai tuah.

“Kami masih belum ada rencana ekskavasi,” terang Kasi Pelestarian Sejarah Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tulungagung, Winarto.

Menurut Winarto, saat ini masih terkendala dana karena adanya refokusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Kondisi ini membuat Disbudpar harus menyeleksi anggaran dengan ketat.

Baca juga: Fragmen Kepala Kala yang Ditemukan di Tulungagung Dipercaya Bertuah Hingga Tak Dilepas ke Kolektor

Sementara ekskavasi fragmen kepala kala ini tidak masuk dalam skala prioritas.

“Harus ada seleksi kegiatan untuk prioritas karena keterbatasan anggaran,” sambungnya.

Selain itu pertimbangan lainnya adalah lokasi penempatan benda yang cukup besar itu.

Jika harus diletakkan di Museum Wajakensis juga ada kendala, karena keterbatasan kapasitas.

Karena itu Winarto berupaya mengusulkan agar kepala kala itu bisa diekskavasi tahun depan.

“Kami berharap tahun depan bisa dilaksanakan, karena benda itu harus diselamatkan,”  pungkas Winarto.

Dua fragmen kepala Kala ditemukan di pekarangan rumah warga di Desa Panggungrejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung pada Juni 2020.

Baca juga: Kepala Kala di Tulungagung yang Diincar Kolektor Sempat Hilang Terdampak Pertumbuhan Permukiman