Lipsus Koperasi Merah Putih
LIPUTAN KHUSUS Optimisme KDMP Karangsoko Trenggalek Gerakkan Ekonomi Warga dari Potensi Lokal
Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Karangsoko di Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, resmi mulai beroperasi
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Sri Wahyuni
Ringkasan Berita:
- Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Karangsoko di Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, resmi mulai beroperasi.
- Koperasi ini menjadi satu dari lima KDMP di Kabupaten Trenggalek yang telah berjalan, meski seluruhnya masih dalam tahap pengenalan dan perintisan.
- Dengan semangat swadaya dan dukungan pemerintah desa, koperasi ini melangkah optimis untuk menggerakkan ekonomi masyarakat
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Karangsoko di Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, resmi mulai beroperasi.
Koperasi ini menjadi satu dari lima KDMP di Kabupaten Trenggalek yang telah berjalan, meski seluruhnya masih dalam tahap pengenalan dan perintisan.
Dengan semangat swadaya dan dukungan pemerintah desa, koperasi ini melangkah optimis untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Ketua Pengurus KDMP Karangsoko, Asmungi, mengakui bahwa hingga saat ini koperasi belum memiliki modal besar.
Operasional awal berjalan dengan penyertaan dana swadaya pengurus serta bantuan aparatur desa terutama kepala desa. Meski begitu, pihaknya tidak patah semangat.
"Alhamdulillah, koperasi Karangsoko sudah berjalan sesuai petunjuk. Namun kendala yang dihadapi yaitu kurangnya pelatihan kepada pengurus dan pengawas karena ini hal baru. Juga masalah modal, sampai hari ini belum ada sehingga masih menggunakan modal swadaya," kata Asmungi, Rabu (5/11/2025).
Terletak di Jalan Nasional Trenggalek - Tulungagung, tepatnya di simpang tiga Jarakan yang dikenal ramai lalu lintas, posisi KDMP Karangsoko dinilai sangat strategis.
Lokasinya yang berdekatan dengan Pasar Jarakan membuat akses pemasaran semakin terbuka.
Namun demikian, pengurus koperasi menegaskan bahwa keberadaan KDMP tidak bertujuan menyaingi aktivitas pedagang pasar.
Baca juga: Hadiri Bazar Produk UMKM TP PKK, Bupati Nganjuk Kang Marhaen : Jadi Motor Penggerak UMKM
Sebagai bentuk kolaborasi terhadap ekosistem ekonomi yang telah berjalan, jam operasional koperasi dimulai pukul 09.00 WIB hingga malam hari atau ketika pedagang pasar telah mulai tutup.
Langkah ini diambil untuk menciptakan harmonisasi ruang ekonomi tanpa memicu kecemasan pelaku usaha tradisional
"Kedekatan dengan Pasar Jarakan juga membantu pemasaran dan distribusi barang yang lebih efisien. Tapi yang lebih utama kerukunan dengan pedagang pasar tetap dijaga jangan sampai ada gesekan usaha," ucapnya.
KDMP Karangsoko saat ini fokus pada usaha penyediaan sembako dan berbagai kebutuhan rumah tangga.
Namun, dalam rencana bisnis jangka menengah, koperasi akan menghimpun hasil pertanian dan peternakan warga untuk dipasarkan melalui gerai mereka.
Harapannya, terjadi siklus perdagangan yang menguntungkan petani lokal.
Keputusan memilih jenis usaha jual beli sembako bukan tanpa pertimbangan.
Menurut Asmungi, Desa Karangsoko memiliki potensi pertanian dan peternakan cukup besar.
Dengan adanya koperasi, hasil panen petani dapat terserap dengan harga pantas dan dipasarkan kembali kepada warga.
"Dari masyarakat yang punya penghasilan pertanian dan peternakan bisa dijual di koperasi sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani," ucapnya.
Lebih jauh, koperasi menarget menjadi pemasok utama tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Karangsoko.
Kehadiran suplai kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan mengoptimalkan hasil pertanian lokal dinilai mendukung program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto di bidang penguatan gizi masyarakat dan ketahanan pangan.
Baca juga: Optimalkan Rehabilitasi Jalan Trenggalek, Komisi III DPRD Dukung Pembentukan Empat UPTD PUPR
Untuk mewujudkan hal tersebut, KDMP Karangsoko mulai menyusun rencana usaha sekaligus menyiapkan proposal untuk mengajukan pinjaman melalui Himpunan Bank Negara (Himbara).
Di Kabupaten Trenggalek, perbankan yang ditunjuk sebagai penyalur akses permodalan ini ialah BRI.
"Kami punya niatan memanfaatkan fasilitas akses permodalan di Himbara yang modalnya sampai Rp 3 miliar. Jelas kami tidak mampu jika tidak pinjam modal. Untuk beli LPG saja modalnya sangat besar, apalagi (LPG) yang non-subsidi," tambah Asmungi.
Menurutnya, komunikasi dengan bank penyalur dan pemerintah desa akan menjadi kunci agar pengajuan akses permodalan disetujui dan rencana bisnis berjalan sesuai target.
Asmungi menambahkan, satu-satunya kekhawatiran adalah minimnya kemampuan teknis pengurus yang dikhawatirkan dapat memunculkan kesalahan dalam tata kelola. Untuk itu, pengurus menyambut baik adanya pelatihan dan bimtek yang telah dilakukan oleh Pemkab Trenggalek.
"Kalau dari sisi pengurus sebenarnya kalau dikatakan mumpuni ya masih kurang. Tapi yang penting kita mau berusaha untuk mencoba dan belajar. Nantinya sambil berjalan akan ada pelatihan, sosialisasi, hingga bimbingan teknis secara simultan," kata Asmungi.
Saat ini, koperasi dikelola oleh lima orang pengurus yang berasal dari seluruh dusun di Desa Karangsoko agar representasi dan pembinaan ekonomi dapat menjangkau seluruh wilayah.
Meski saat ini masih dalam tahap pengenalan, Asmungi optimistis KDMP Karangsoko dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Letaknya yang berada di perbatasan Desa Karangsoko dan Kelurahan Kelutan menjadikan akses pembeli semakin luas.
Pengurus berharap kehadiran koperasi bukan hanya menyediakan sembako terjangkau, tetapi menjadi pusat perputaran ekonomi warga Karangsoko sendiri.
Dengan pemasok dari petani lokal, pedagang kecil, hingga distributor bahan pangan gizi, roda perdagangan desa diyakini bergerak lebih dinamis.
Dengan semangat swadaya, pembelajaran bertahap, serta dukungan masyarakat, KDMP Karangsoko diharapkan menjadi pionir ekonomi kerakyatan yang dibangun dari desa
"Memang perlahan, tapi kami melangkah dengan mantap," pungkas Asmungi.
(Sofyan Arif Candra/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Lipsus Koperasi Merah Putih
Liputan Khusus
KDMP Karangsoko
Koperasi Desa Merah Putih
Desa Karangsoko
Koperasi Merah Putih
kabupaten Trenggalek
Pemkab Trenggalek
Potensi lokal
Koperasi
Eksklusif
tribunmataraman.com
Multiangle
| LIPSUS Musyawarah Warga Lahirlah Koperasi Merah Putih Bandar Kidul Beromzet Jutaan Rupiah |
|
|---|
| Koperasi Merah Putih, Cara Warga Ngronggo Kota Jaga Kemandirian Ekonomi |
|
|---|
| Koperasi Merah Putih di 46 Kelurahan, Pemkot Kediri Dorong Transformasi Menuju Ekonomi Mandiri |
|
|---|
| Liputan Khusus, KKMP Sukorejo Kota Blitar Jadi Penyuplai Bahan Baku Dapur MBG |
|
|---|
| Pemkot Blitar Fasilitasi KKMP Jalin Kerja Sama dengan Luar Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Peluncuran-Koperasi-Merah-Putih-trenggalek.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.