Lipsus Koperasi Merah Putih

Koperasi Merah Putih Tulungrejo Kediri, Pasok Sembako hingga Dorong Transaksi Digital Warga

KMP Desa Tulungrejo, Pare, Kediri sebagai salah satu wadah ekonomi kerakyatan yang lahir dari semangat gotong royong warga

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Isya Anshori
KOPERASI DESA - Suasana Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, Kamis (30/10/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri mulai menunjukkan geliatnya sebagai salah satu wadah ekonomi kerakyatan yang lahir dari semangat gotong royong warga desa.
  • Sejak resmi terbentuk, koperasi ini telah mulai beroperasi dengan sejumlah kegiatan ekonomi yang berfokus pada penyediaan kebutuhan pokok masyarakat

 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri mulai menunjukkan geliatnya sebagai salah satu wadah ekonomi kerakyatan yang lahir dari semangat gotong royong warga desa.

Sejak resmi terbentuk, koperasi ini telah mulai beroperasi dengan sejumlah kegiatan ekonomi yang berfokus pada penyediaan kebutuhan pokok masyarakat.

Kepala Desa Tulungrejo Nur Khasan menjelaskan bahwa proses pembentukan Koperasi Merah Putih di desanya telah melalui tahapan administrasi lengkap dan kini sudah memiliki rekening aktif untuk transaksi keuangan. 

Kantor operasional juga telah disiapkan di Balai Desa Tulungrejo tepatnya di ruang sisi utara, yang kini menjadi pusat kegiatan koperasi.

"Alhamdulillah dari sisi perlengkapan pendaftaran dan administrasi sudah selesai, termasuk pembuatan rekening di Bank Mandiri. Kantor koperasi juga sudah difungsikan oleh teman-teman pengurus," katanya Kamis (30/10/2025).

Menurut Nur Khasan, koperasi di desanya sudah mulai melakukan aktivitas ekonomi seperti pengadaan dan distribusi sembako kepada masyarakat sekitar. 

Dalam tahap awal, KDMP Tulungrejo telah menyalurkan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, beras, dan bahan makanan lainnya kepada warga dan pedagang lokal.

"Sudah dua kali dilakukan transaksi untuk minyak goreng, dan ke depan akan terus dikembangkan dengan produk lain sesuai kebutuhan warga," tambahnya.

Potensi ekonomi di Desa Tulungrejo disebut Khasan cukup besar untuk mendukung keberlanjutan koperasi ini.

Dengan jumlah penduduk mencapai 18 ribu jiwa, ditambah ribuan pendatang pelajar Kampung Inggris yang datang setiap bulan, kebutuhan bahan pokok di wilayah ini terbilang tinggi.

"Kalau di bulan biasa, ada sekitar dua ribu pendatang, tapi saat musim liburan seperti Juli dan September bisa mencapai 10 ribu orang. Semua tentu membutuhkan sembako dan kebutuhan sehari-hari," jelasnya.

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS 12 Koperasi Merah Putih Kediri Mulai Jalankan Rintisan Usaha Desa

Selain warga lokal, keberadaan warung kelontong dan pedagang kecil di Tulungrejo juga menjadi sasaran penting koperasi.

Banyak di antara mereka yang membutuhkan pasokan bahan pokok secara rutin, sehingga koperasi hadir sebagai pemasok sekaligus penguat ekonomi mikro di tingkat desa.

"Banyak toko dan pedagang yang bergantung pada distribusi sembako. Koperasi ini kami harapkan bisa membantu mereka mendapatkan barang kebutuhan dengan harga terjangkau dan stabil," ungkap Khasan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved