Berita Terbaru Kabupaten Blitar

Hidung Siswa SMK di Blitar Retak Diduga Dipukul Kakak Kelas

Seorang siswa kelas 10 salah satu SMK di Kabupaten Blitar, diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya di sekolah

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Samsul Hadi
DUGAAN PENGANIAYAAN: Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi. Saat ini, Polres Blitar sedang menangani kasus dugaan penganiayaan yang dialami siswa di salah satu SMK di Kabupaten Blitar. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Seorang siswa kelas 10 salah satu SMK di Kabupaten Blitar, DNA (16), diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya di sekolah.

Akibat peristiwa penganiayaan, korban yang merupakan warga Kademangan, Kabupaten Blitar, mengalami luka retak pada hidung.

Kasus dugaan penganiayaan itu sempat viral di media sosial. Saat ini, kasus itu ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Blitar

Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi mengatakan, peristiwa dugaan penganiayaan terhadap korban terjadi pada 18 September 2025 dan baru dilaporkan ke polisi pada 27 September 2025.

"Saat ini, kasusnya sudah tahap penyidikan. Kami sudah memeriksa lima saksi, yaitu, ayah korban, korban, dua siswa, dan guru," kata Putut, Kamis (9/10/2025). 

Putut menjelaskan kronologi kasus dugaan penganiayaan yang dialami korban. Awalnya, korban sedang duduk di teras depan kelas praktik sambil bermain ponsel. 

Tanpa disadari, tiba-tiba terduga pelaku, MAF (17), berada di depan korban lalu mendorong tubuh korba ke belakang. Tapi korban tidak sampai terjatuh.

Selanjutnya, terduga pelaku mengatakan 'nyapo nyawang-nyawang' (kenapa lihat-lihat) ke korban dan langsung mengangkat kaki kanan korban menggunakan tangan kiri.

Baca juga: 4 Fakta Terbaru Kasus Korupsi Fiber Optik Nganjuk: Sekdiskominfo Diduga Peras Uang Rp 840 Juta

Terduga pelaku kemudian membungkuk dan langsung memukul wajah korban. Pukulan pelaku mengenai bagian bawah mata kanan dan tulang hidung korban. 

"Seketika lubang hidung korban mengeluarkan darah," ujarnya.

Setelah kejadian, kata Putut, korban langsung dibawa ke ruang waka kesiswaan dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Kademangan untuk perawatan luka.

Dari Puskesmas Kademangan, orang tua korban merujuk korban ke RS Aminah Kota Blitar untuk dilakukan perawatan lanjut, karena kondisi tulang hidung dan tulang di bawah mata kanan korban retak.

Menurut Putut, awalnya, pihak sekolah akan melakukan mediasi antara korban dan pelaku.

Namun, setelah ditunggu oleh ayah korban, mediasi antara korban dan pelaku belum juga dilakukan.

"Selang beberapa hari, pihak guru dan pelaku datang ke rumah korban dengan maksud meminta maaf dan korban memaafkan. Akan tetapi, soal biaya pengobatan korban di rumah sakit belum ada kesepakatan," katanya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved