Apalagi Pemkab Tulungagung juga tidak bisa menjelaskan detail rencana relokasi yang disiapkan.
Karena itu Supirin juga mendukung para pedagang pemilik lapak untuk menolak rencana relokasi itu.
“Kalau memang direlokasi, lokasinya harus siap, dibangunkan, terus sistemnya bagaimana, kapan dilakukan? Semua saya tanyakan tapi tidak bisa dijawab,” keluh Supirin.
Sementara seorang pedagang yang enggan disebut namanya, mengaku khawatir dengan rencana penertiban PK5.
Ia menduga ada pemodal besar yang mendorong penertiban ini, dan berencana membuat tempat usaha sendiri.
Dengan demikian para PK5 tidak akan mengganggu usaha pariwisata dari pemilik modal itu.
“Saya menduga ini saingan usaha saja karena ada pemodal yang terganggu dengan keberadaan PK5,” ucapnya.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer