Kemacetan di Pelabuhan Ketapang

Jengkel Akibat Macet, Sopir Tronton Blokade Akses Masuk Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Seratusan sopir truk tronton memblokade akses masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur karena kemacetan

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyuni
TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
DEMO - Seratusan sopir truk tronton memblokade akses masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (1/8/2025) sore. Mereka menuntut agar bisa lekas masuk ke kapal dan meminta sarana prasanana di ruang tunggu area parkir Dermaga Bulusan ditambah 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BANYUWANGI - Seratusan sopir truk tronton memblokade akses masuk Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (1/8/2025) sore. 

Mereka menuntut agar bisa lekas masuk ke kapal dan meminta sarana prasanana di ruang tunggu area parkir Dermaga Bulusan ditambah.

Para sopir menggelar aksi demo secara spontan akibat kemacetan yang kembali terjadi pada Jumat sore.

Sebagian besar dari mereka merasa lelah karena terjebak macet selama berhari-hari.

Mereka juga harus menginap di area parkir di Dermaga Bulusan selama beberapa hari untuk menunggu giliran masuk pelabuhan.

Suhartono, salah satu sopir tronton, mengatakan, dirinya sudah tiga hari terjebak macet dan menginap di area parkir Dermaga Bulusan.

Ia jengkel sebab sopir truk tronton harus mengantre di Dermaga Bulusan sebelum masuk ke pelabuhan.

Baca juga: Rumah Lansia di Plosoklaten Kediri Terbakar saat Ditinggal Salat Jumat

Sementara truk angkel dengan ukuran yang lebih kecil bisa langsung masuk ke pelabuhan tanpa harus masuk area parkir.

"Saya sudah hari ketiga di penampungan. Tidak ada pergerakan. Tadi tahu teman-teman sopir mau aksi, saya ikut menyampaikan aspirasi," kata dia, Jumat sore.

Ia meminta sopir truk tronton tak dikecualikan untuk masuk ke area pelabuhan secara langsung. Jika truk tronton harus mengantre, harapan dia, truk-truk lain juga harus melakukan hal serupa.

"Biar ASDP bisa melihat penderitaan kami sopir tronton. Aksi ini karena ada perbedaan antara truk angkel dengan truk tronton. Truk angkel bisa lancar kok tronton tidak dipikirin. Berarti ada diskiriminasi," lanjutnya.

Suhartono juga mengeluhkan fasilitas di area parkir Dermaga Bulusan yang tak mempuni. Fasilitas untuk mandi dan buang air tak terawat. Air pun tak ada.

"Parah fasilitasnya, air mati. Kamar mandi tidak ada. Tempat makan susah. Jadi sepertinya memang ASDP menyiksa kami para sopir tronton," ujarnya.

Sopir tronton lain, Adung, mengaku sudah empat hari menunggu waktu menyebrang. Hingga Jumat, ia belum mendapat giliran naik ke kapal. 

Selain merasa lelah, Adung juga kecewa dengan kemacetan yang ada. Soalnya, uang sakunya telah menipis. Ia juga mendapat denda dari perusahaan karena pengiriman yang terlambat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved