Kemacetan di Pelabuhan Ketapang
Keluhan Sopir untuk Area Parkir Dermaga Bulusan Banyuwangi, Begini Jawaban ASDP
Sopir berdemo di Pelabuhan Ketapang rupanya bukan tanpa alasan, mereka juga keluhkan fasilitas Umum di Dermaga Bulusan
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM I BANYUWANGI - Para sopir truk tronton mengeluhkan fasilitas umum yang minim di area parkir Dermaga Bulusan, Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Fasilitas umum seperti sarana mandi dan buang air penting karena mereka harus menginap beberapa hari untuk menunggu giliran menyeberang ke Bali imbas kemacetan.
Salah satu sopir truk tronton, Suhartono, mengeluhkan fasilitas di area parkir Dermaga Bulusan yang tak mempuni. Fasilitas untuk mandi dan buang air tak terawat. Air pun tak ada.
"Parah fasilitasnya, air mati. Kamar mandi tidak ada. Tempat makan susah. Jadi sepertinya memang ASDP menyiksa kami para sopir tronton," ujarnya, saat demo di depan pintu masuk Pelabuhan Ketapang, Jumat (1/8/2025) siang.
Demo di Pelabuhan Ketapang berlangsung sekitar dua jam, yakni mulai pukul 2 siang hingga 4 sore. Hal tersebut sempat mengganggu aktivitas di pelabuhan.
Menanggapi hal tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang angkat suara. ASDP mengaku akan mencoba memenuhi tuntutan para sopir tronton terkait fasilitas umum itu.
"Ya tentunya nanti sesuai tadi yang sudah dilakukan tuntutan oleh para supir, kami akan coba untuk memenuhi," kata GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan, Jumat sore.
Baca juga: Sengketa Pulau, DPRD Trenggalek Minta Kemendagri Segera Ambil Keputusan
Yannes mengakui, lamanya antrean bagi para sopir truk tronton membutuhkan fasilitas umum yang mempuni.
Untuk itu, pihaknya akan mengusahakan secepat mungkin agar fasilitas-fasilitas penting bisa disiapkan di Dermaga Bulusan.
"Karena mengingat antrian yang cukup lama, mudah-mudahan ini nanti kami bersama teman-teman bisa segera penuhi," imbuhnya.
Selain fasilitas umum, sopir tronton juga mengeluhkan perbedaan pelayanan bagi mereka dengan sopir truk engkel.
Mereka merasa dianaktirikan sebab harus mengantre masuk ke area parkir Dermaga Bulusan. Sementara truk engkel tidak.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, di Pelabuhan Ketapang, dermaga yang bisa melayani penyeberangan bagi tronton hanya Dermaga LCM.
Sementara dermaga lain hanya bisa melayani penyeberangan untuk kendaraan dengan tonase di bawah 35 ton. Hal tersebut yang menyebabkan truk tronton harus mengantre untuk masuk ke Dermaga LCM.
Pantauan di Pelabuhan Ketapang, arus lalu lintas untuk dermaga MB bagi kendaraan kecil dan sedang berjalan lancar dan relatif landai. Sementara antrean di Dermaga LCM padat.
(Aflahul Abidin/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
kemacetan di Pelabuhan Ketapang
Dermaga Bulusan
sopir truk
Pelabuhan Ketapang
kabupaten Banyuwangi
Jawa Timur
fasilitas umum
tribunmataraman.com
PT ASDP Indonesia Ferry
Jengkel Akibat Macet, Sopir Tronton Blokade Akses Masuk Pelabuhan Ketapang Banyuwangi |
![]() |
---|
Parahnya Kemacetan di Akses Menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Sopir Truk Tertahan 18 Jam |
![]() |
---|
Akibat Antrean Kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Jalur Situbondo-Banyuwangi Macet 20 Km |
![]() |
---|
Solusi Kemacetan di Akses Menuju Pelabuhan Ketapang, 4 Kapal Eks LCT Diizinkan Berlayar Sementara |
![]() |
---|
Peraturan-peraturan Baru di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Pasca Tragedi KMP Tunu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.