Kelangkaan BBM di Jember
Kelangkaan BBM di Jember Bukti Lemahnya Koordinasi Antar Pemangku Kepentingan
Krisis BBM di Jember dan sekitarnya yang terjadi karena perbaikan jalur Gumitir bukti bahwa koordinasi antar pemangku kepentingan masih lemah.
Meski memastikan tak ada lonjakan harga dan pasokan, ia mencatat ada beberapa komoditas yang memerlukan suplai lebih. Yaitu beras medium, minyak kita dan juga gula pasir.
Meskipun terpantau stabil, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan Bulog dan Pemkab Jember akan terus mengawal suplai dan proses distribusinya.
Utamanya untuk beras medium dimana terpantau suplainya masih belum maksimal di Pasar Tanjung Jember.
“Di sini semuanya beras premium sehingga ada kebutuhan beras medium yang lebih murah harganya dan sesuai dengan kemampuan maayarakat,” ujarnya.
“Bersama Bulog, kami ingin memastikan sirkulasi dan distribusi utamanya untuk beras SPHP bisa disuplai lebih maksimal dan lebih lancar. Kontinuitasnya yang harus dipastikan,”tegasnya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh masyarakat Jember agar bersama mengawal dan menyukseskan proses penyediaan dan distribusi logistik bagi berbagai komoditi pokok.
“Apa yang menjadi kebutuhan pangan masyarakat harus terjaga di saat terjadi kelangkaan BBM. Alhamdulillah hari ini suplai BBM kembali normal sehingga semua sektor diharapkan normal semua,” kata Khofifah.
Di akhir, Khofifah berpesan agar masyarakat bisa tetap tenang dan bersabar dalam kondisi saat ini. Ia memastikan sejak kemarin ketersediaan BBM di Jember telah melebihi kapasitas yang dibutuhkan.
“Dari kebutuhan normal 900 Kilo Liter telah tersedia 1.300 Kilo Liter,” tegasnya.
Dengan begitu, diharapkan proses normalisasi dari seluruh pemenuhan kebutuhan BBM masyarakat Jember bisa normal seperti semula.
“Efeknya anak-anak bisa kembali ke sekolah dan tidak ada WFH, sektor ekonomi langsung kembali produktif, karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jember. Ini semua harus dijaga dan masyarakat Jember harus tetap semangat berikhtiar bersama,” pungkasnya.
(Sri Handi Lestari/fatimatuz zahroh/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.