Kelangkaan BBM di Jember
Krisis BBM di Jember Berakhir, SE Belajar Daring bagi Siswa Sekolah Dicabut
Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur mencabut Surat Edaran (SE) pemberlakukan belajar daring bagi siswa sekolah
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur mencabut Surat Edaran (SE) pemberlakukan belajar daring bagi siswa sekolah.
Hal ini seiring berakhirnya krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jember, sehingga orang tua tidak perlu bingung dengan pasokan bahan bakar kendaraan.
Bupati Jember, Muhammad Fawait mengatakan bahwa distribusi BBM di Jember sudah kembali normal dan aman, warga juga tidak tidak antre panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Maka mulai Senin seluruh siswa dan pegawai pemerintah kembali masuk seperti biasa. Tidak ada lagi pembelajaran dan pekerjaan dari rumah," ujarnya, Sabtu (2/8/2025).
Menurutnya, penanganan kelangkaan BBM di Kabupaten Jember tergolong cepat, sebab tidak sampai satu minggu bisa terselesaikan.
"Daerah lain seperti Bengkulu butuh waktu berminggu-minggu untuk menangani kasus serupa. Di Jember, kami berhasil mengatasi hanya dalam empat hari," tutur pria yang akrab disapa Gus Fawait ini
Keberhasilan tersebut, katanya, tidak lepas dari sinergi solid dari lintas lembaga,mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan Pertamina. Sehingga krisis BBM di Jember bisa terselesaikan dengan cepat
Baca juga: Warga Desa Keboireng Tulungagung Protes Penggalian Emas di Gunung Senarang, Khawatir Picu Bencana
"Kami harus berkolaborasi lebih intens, dari pusat hingga daerah untuk memastikan stok BBM tetap terjaga," tutur Gus Fawait lagi.
Sebatas informasi, kelangkaan BBM di Jember terjadi sejak, Sabtu (26/7/2025) karena keterlambatan pasokan di SPBU, hal itu dampak penutupan jalur Gumitir dan kemacetan Ketapang-Banyuwangi.
(Imam Nawawri/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.