Program Sekolah Rakyat

Pemkab Tulungagung Putuskan Bakal Bangun Gedung Baru Untuk Sekolah Rakyat

Pemkab Tulungagung akhirnya memutuskan bakal membangun gedung baru untuk program Sekolah Rakyat di Kabupaten Tulungagung. 

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Wahyid Masrur 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung akhirnya memutuskan bakal membangun gedung baru untuk program Sekolah Rakyat di Kabupaten Tulungagung

Sebelumnya rencana Sekolah Rakyat ini sempat diusulkan di Balai Latihan Kerja (BLK) dan di bekas SDN 2 Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol.

Dua lokasi itu diusulkan karena kebutuhan untuk percepatan layanan Sekolah Rakyat di Kabupaten Tulungagung.

Baca juga: Anggota DPRD Jatim Puji Pelaksanaan Hari Pertama di Sekolah Rakyat

Namun ternyata usulan itu dinilai tidak efektif sehingga diputuskan Sekolah Rakyat menunggu pembangunan di barat SMPN 5 Tulungagung, masuk Desa Rejosari, Kecamatan Gondang.

“Keputusannya menunggu bangunan permanen. Saat ini diupayakan pembangunan bisa dimulai tahun 2025,” jelas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Wahyid Masrur.

Menurut Wahyid, sebelumnya memang ada usulan Sekolah Rakyat diselenggarakan di BLK di wilayah Kecamatan Ngunut.

Namun kapasitasnya hanya 2 rombongan belajar (Rombel), sementara usulan Pemkab Tulungagung 8 Rombel SMP dan 8 Rombel SMA, setiap Rombel berisi 25 anak.

Sementara pemerintah saat ini masih mengutamakan yang 4 Rombel ke atas.

“Karena BLK hanya siap 2 Rombel, akhirnya Tulungagung bukan prioritas. Harus menunggu lagi,” ujarnya.

Sementara di bekas SDN 2 Sumberdadi juga dianggap kurang efektif karena harus membangun sejumlah fasilitas tambahan.

Karena di lokasi hanya ada ruang kelas, maka Pemkab harus membangun dapur, asrama, tempat makan serta fasilitas penunjang lain.

Sementara lokasi ini bersifat sementara karena fokusnya tetap membangun di lahan yang di Desa Rejosari.

“Jadi sayang kita sudah bangun, kemudian harus ditinggalkan. Malah buang-buang anggaran,”tegas Wahyid.

Dengan semua kendala itu, Pemkab Tulungagung fokus membangun gedung Sekolah Rakyat.

Dinsos juga sudah memetakan calon siswa baik dari keluarga miskin ekstrem (Desil 1) dan kategori miskin (Desil 2).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved