Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

539 Kecelakaan Terjadi di Tulungagung Selama Semester I 2025, 80 Orang Meninggal

Sepanjang semester I tahun 2025, tercatat sebanyak 539 kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
ist
HANCUR BERANTAKAN - Sepeda motor Honda Supra dan Suzuki Smash hancur berantakan usai bertabrakan di Desa Loderesan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (21/6/2025) dini hari. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG – Sepanjang semester I tahun 2025, tercatat sebanyak 539 kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Dari seluruh kejadian tersebut, 80 orang meninggal dunia dan 949 lainnya mengalami luka ringan.

Tiga kecamatan di wilayah timur Tulungagung yakni Ngunut, Rejotangan, dan Sumbergempol menjadi daerah dengan jumlah korban kecelakaan tertinggi.

“Angka fatalitas tertinggi ada di Kecamatan Ngunut, Rejotangan, dan Sumbergempol. Ini akan menjadi perhatian khusus kami ke depan,” jelas Kanit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Gery Permana, Kamis (10/7/2025).

Gery menjelaskan, sebagian besar kecelakaan melibatkan sepeda motor, dengan total 451 kasus.

Sementara kendaraan roda empat seperti mobil tercatat dalam 64 kejadian, truk 15 kejadian, dan bus sebanyak 3 kejadian.

Selain itu, ada 6 kecelakaan yang melibatkan kendaraan non-motor, seperti sepeda.

Dari sisi wilayah, Ngunut mencatat jumlah korban meninggal tertinggi dengan 11 jiwa, disusul Rejotangan 10 jiwa, dan Sumbergempol 9 jiwa.

Ketiga kecamatan ini berada pada satu jalur utama yang menghubungkan Tulungagung dengan Kabupaten Blitar.

Untuk menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres Tulungagung akan meningkatkan intensitas patroli, terutama pada jam-jam rawan antara pukul 06.00 hingga 10.00 WIB.

“Data menunjukkan kecelakaan paling sering terjadi di jam sibuk, maka patroli pada jam-jam tersebut akan kami perkuat,” tambah Gery.

Human Error dan Usia Pengendara

Mayoritas kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia (human error), terutama pengendara yang kurang konsentrasi atau melanggar rambu lalu lintas.

Dari sisi usia, kelompok usia 17–25 tahun tercatat sebagai penyumbang terbanyak kasus kecelakaan, dengan total 398 kejadian dan 35 korban meninggal dunia.

Kelompok usia 26–55 tahun mencatat 351 kecelakaan dengan 25 korban meninggal. Sedangkan anak-anak usia 16 tahun ke bawah terlibat dalam 152 kasus dengan 10 korban jiwa. Sementara kelompok usia 56 tahun ke atas mengalami 138 kejadian, juga dengan 10 korban meninggal dunia.

(David yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved