Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Gandeng Investor Korea, Pemkab Trenggalek Siapkan Pemetaan Topografi Menuju Net Zero Karbon

Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggandeng perusahaan pemetaan topografi asal Korea Selatan begini tujuan dan harapannya

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
Pemkab Trenggalek
Pemkab Trenggalek gandeng Green Blue Corporation untuk Pemetaan Topografi Kabupaten Trenggalek, Senin (16/6/2025). Langkah tersebut diambil untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang tahan bencana. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggandeng perusahaan pemetaan topografi asal Korea Selatan, Green Blue Corporation, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan berbasis data. 

Kerja sama ini ditujukan untuk membuat basemaping topografi yang akan digunakan sebagai fondasi dalam merancang infrastruktur tahan bencana dan mendukung cita-cita Trenggalek menuju Net Zero Karbon.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin turun langsung mengajak perwakilan Green Blue Corporation keliling Kabupaten Trenggalek untuk melakukan pemetaan tersebut.

Mas Ipin, sapaan akrabnya menegaskan pentingnya pemetaan wilayah secara presisi untuk menjawab tantangan bencana hidrometeorologi di Bumi Menak Sopal.

Baca juga: Khofifah Gubernur Jatim Yakin Rektor Yang Baru Akan Membawa Unair Makin Kinclong

Selain itu, pemetaan tersebut juga menjadi pondasi menuju net zero carbon seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Trenggalek.

"Basemap topografi Kabupaten Trenggalek ini datanya akan kita gunakan untuk membangun infrastruktur tahan bencana, mempercantik kota, hingga mengukur emisi karbon dalam upaya kita menuju Net Zero Karbon," ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin, Selasa (17/6/2025).

Pembangunan infrastruktur tahan bencana ini dirasa perlu karena pada awal Bulan Juni 2025 saja, sebanyak 5 jembatan mengalami kerusakan bahkan 4 jembatan diantaranya putus setelah Kabupaten Trenggalek diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Selain itu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek yang saat ini sedang dibahas, Mas Ipin menekankan pemerataan infrastruktur di desa-desa.

Untuk itu ia mengusulkan pengukuran pemerataan infrastruktur untuk menilai sejauh mana distribusi pembangunan menyentuh wilayah yang selama ini kurang terjangkau, khususnya daerah rawan bencana.

Untuk itu lah Green Blue Corporation yang merupakan perusahaan yang fokus bergerak dalam teknologi Geographic Information System (GIS) dan pemetaan 3D dilibatkan.

Dalam kunjungannya ke Trenggalek, Green Blue Corporation juga membawa alat pengukur kualitas udara bernama Particulate Meter, yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi partikel (PM) di udara.

Hasil pengukuran yang dilakukan mulai dari kawasan Pendopo Manggala Praja Nugraha, Alun-Alun, hingga Hutan Kota menunjukkan angka 12 hingga 19, jauh di bawah batas ambang bahaya sebesar 40. 

Hal tersebut menandakan kualitas udara Trenggalek berada dalam kategori sehat dan mendukung kehidupan masyarakat yang berkualitas.

Kerja sama ini juga menjadi bagian dari visi besar Trenggalek dalam perencanaan wilayah berbasis data spasial. 

Selain Green Blue Corporation dalam pembahasan tersebut Mas Ipin juga menggandeng arsitek lanskap asal Malang, Qintharra Yassifa, yang turut membantu merancang tata ruang kota berorientasi ekologi.

Dengan pemetaan topografi yang akurat, kualitas udara yang sehat, serta dukungan teknologi dan kolaborasi internasional, cita-cita Trenggalek menuju arah pembangunan berbasis ketangguhan bencana dan menjadi kabupaten Net Zero Karbon diharapkan segera terwujud.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved