Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Novita Hardini Dikukuhkan sebagai Ibunda Guru Trenggalek, Tingkatkan Kualitas Pendidikan 

Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, dikukuhkan sebagai Ibunda Guru Kabupaten Trenggalek

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Sofyan Arif Candra
Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini dikukuhkan sebagai Ibunda Guru Kabupaten Trenggalek, di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025). Novita mendorong tranformasi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Trenggalek. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, dikukuhkan sebagai Ibunda Guru Kabupaten Trenggalek, di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Rabu (29/10/2025).

Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, Djoko Adi Walujo, dan disaksikan langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

Anggota DPR RI dari Dapil VII Jatim tersebut mengaku tersanjung dengan gelar yang diberikan. Menurutnya, penghormatan tersebut menjadi motivasi untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah.

"Kalau saya melihat guru, saya teringat kedua orang tua saya. Tidak ada saya sekarang tanpa peran guru-guru. Jadi ini seperti mendapat kehormatan di rumah sendiri," ujar Novita.

Ia menegaskan komitmennya untuk mendorong transformasi digital di dunia pendidikan.

Hal itu penting untuk menjawab sejumlah persoalan, termasuk tumpang tindih regulasi yang membingungkan para guru.

"Seperti yang disuarakan Ibunda Guru Nasional, Ibu Titik Soeharto, ada delapan isu utama yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu yang paling krusial adalah transformasi digital," terangnya.

Anggota Komisi VII DPR RI itu meyakini digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi kinerja guru dan tenaga pendidikan, terutama dalam komunikasi dengan wali murid terkait program sekolah.

"Misalnya ada iuran yang diminta sekolah. Wali murid berhak tahu uang yang dibayarkan digunakan untuk apa saja. Ini harus diselesaikan di masing-masing sekolah," jelasnya.

Menurut Novita, langkah tersebut merupakan bentuk transparansi kepada publik, dan mekanisme digital adalah solusi paling mudah untuk diterapkan.

Ia mengatakan Kabupaten Trenggalek siap menyambut transformasi digital pendidikan, baik dari sisi sumber daya manusia maupun infrastruktur. Apalagi anggaran pendidikan pada 2026 mencapai Rp1 triliun.

"Anggaran ini cukup besar, Rp700 miliar ditambah Rp300 miliar untuk kesehatan dan pendidikan," ungkap Anggota DPR RI dari Dapil VII Jatim (Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi) tersebut.

Karena itu, Novita mendukung perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur sekolah, peningkatan kesejahteraan, serta kesehatan guru.

Baca juga: Fenomena Motor Mbrebet di Malang, Ojol Mengaku Mesin Tersendat Usai Isi BBM

Novita menambahkan, banyak aspirasi pendidikan yang harus diperjuangkan meskipun dirinya bertugas di Komisi VII DPR RI.

Kepercayaan guru di daerah, menurutnya, menjadi tanggung jawab moral untuk memperjuangkan isu pendidikan di tingkat pusat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved