Idul Adha 1446 H
Tips Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban Agar Tetap Sehat dan Aman Dikonsumsi
Inilah tips menyimpan daging kurban, baik sapi maupun kambing, agar tetap aman dikonsumsi dan sehat.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNAMTARAMAN.COM | TRENGGALEK - Setiap Hari Raya Idul Adha datang, stok daging baik daging sapi maupun daging kambing masyarakat berlimpah.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Kabupaten Trenggalek memberikan tips dan trik menyimpan, mengolah, dan mengonsumsi daging kurban yang aman dan sehat.
Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto, menuturkan daging sapi dan kambing memiliki kandungan gizi terutama protein yang tinggi, namun jika tidak ditangani dengan tepat bisa berdampak pada kesehatan.
Per 100 gram daging sapi mengandung energi sebesar 273 kkal, protein 17,5 gram, dan lemak 22 gram.
Sedangkan daging kambing mengandung energi 149 kkal, protein 16,6 gram, dan lemak 9,2 gram.
"Kalau dilihat, daging sapi memang memiliki kandungan energi dan lemak yang lebih tinggi dari kambing, sehingga cara pengolahan sangat memengaruhi dampaknya bagi tubuh, terutama bagi penderita penyakit tertentu,” kata Sunarto, Sabtu (7/6/2025).
Sunarto menjelaskan, daging kurban sebaiknya tidak langsung dicuci jika ingin disimpan dalam waktu lama.
Masyarakat dianjurkan memotong daging sesuai kebutuhan harian dan menyimpannya dalam kemasan kecil di dalam mesin pembeku.
"Daging hanya boleh dicuci saat akan dimasak. Jadi tunggu dulu mencair atau sudah tidak keras, baru dicuci," ucap Sunarto.
Sunarto mengimbau masyarakat menyimpan daging dengan cara membaginya dengan kemasan sekali masak. Dengan demikian tidak ada daging yang keluar masuk mesin pendingin atau freezer.
Daging yang sudah dikeluarkan dari freezer tidak boleh dimasukkan kembali untuk meminimalisasi pertumbuhan bakteri di daging
Sedangkan untuk pengolahan, Sunarto menyarankan masyarakat untuk tidak menambahkan minyak berlebih.
"Kami menganjurkan agar daging dipanggang, dikukus, atau direbus. Hindari menggoreng atau memasak dengan santan berlebihan," lanjutnya.
Terlebih lagi untuk penderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi daging kurban, dengan batasan yang jelas.
Berdasarkan angka kebutuhan gizi, konsumsi harian daging tidak disarankan melebihi setengah dari total kebutuhan kalori dan lemak.
"Karena daging sapi dan kambing sudah tinggi energi dan lemak, maka sebaiknya porsinya dibatasi dan diolah tanpa menambah minyak atau santan," jelas Sunarto.
Hal tersebut penting agar tidak memicu lonjakan tekanan darah atau kadar gula.
Dalam kesempatan itu, Sunarto juga mewanti-wanti agar masyarakat mewaspadai Fasciola Hepatica atau cacing hati.
Ia menyarankan jika masyarakat menemukan hati dengan cacing, harus membuang bagian yang terinfeksi.
"Selama dimasak hingga matang sempurna, bagian lain dari hati tetap aman untuk dikonsumsi," ucapnya.
Dinkes Trenggalek berharap dengan imbauan ini, masyarakat bisa merayakan Idul Adha dengan lebih sehat dan bijak dalam mengonsumsi daging kurban.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Jumlah Penumpang Bus di Terminal Surodakan Trenggalek Naik 3 Kali Lipat Saat Idul Adha 1446 H |
![]() |
---|
Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar Tahun Ini Capai Rp 99,2 Miliar |
![]() |
---|
Jumlah Penumpang Bus di Terminal Patria Blitar Melonjak 25 Persen Saat Libur Idul Adha 1446 H |
![]() |
---|
DKPP Kabupaten Kediri Imbau Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Vinanda Wali Kota Kediri Serahkan Sapi Kurban ke Masjid Al Khalid Kota Kediri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.