Pemkab Trenggalek Bakal Revitalitasi Pasar Jarakan, Ini Alasannya

Ringkasan Berita:

• Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah menggodok rencana revitalisasi Pasar Jarakan, Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.
• Pasar yang terletak di tepi Jalan Nasional Trenggalek - Tulungagung tersebut sering meluber ke jalan sehingga sedikit banyak mengganggu arus lalu lintas terutama yang akan keluar dari Trenggalek kota.

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah menggodok rencana revitalisasi Pasar Jarakan, Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

Pasar yang terletak di tepi Jalan Nasional Trenggalek - Tulungagung tersebut sering meluber ke jalan sehingga sedikit banyak mengganggu arus lalu lintas terutama yang akan keluar dari Trenggalek kota.

"Pasar Jarakan itu pasar di kecamatan kota yang bukanya setiap hari, nah ini sering meluber ke jalan karena areanya sempit, kapasitasnya terbatas sementara pedagang nya terus bertambah sehingga butuh revitalisasi untuk melebarkan pasar," kata Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, Sabtu (8/11/2025).

Doding sendiri sudah meninjau langsung kondisi Pasar Jarakan pada Jumat (7/11/2025). Dari peninjauan tersebut, menurut Doding lahan yang dimiliki Pasar Jarakan sangat terbatas dan sudah digunakan seoptimal mungkin.

"Adanya hanya (membangun) di atas sungai yang dikelola Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), nah nanti ini dibicarakan dulu dari PUPR dengan Dinas Komidag (Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan)," lanjut Doding.

Sementara itu Kepala Dinas Komidag Kabupaten Trenggalek, Saniran mengatakan revitalisasi memang dirasa perlu dilakukan di Pasar Jarakan.

Alasannya karena pedagang seringkali meluber ke jalan raya yang merupakan jalan ruas utama keluar masuk Kabupaten Trenggalek dari arah Kabupaten Tulungagung.

Namun demikian, lahan yang dimiliki Pasar Jarakan sangat terbatas, tidak ada lagi lahan yang bisa dioptimalkan untuk dibangun lapak ataupun kios pedagang.

"Salah satu opsi yang ada adalah dengan membangun di atas sungai yang berada di selatan Pasar Jarakan," kata Saniran.

Namun demikian hal tersebut harus dibicarakan lebih lanjut dengan PUPR, terkait aturan pendirian bangunan di atas sungai.

Baca juga: Gelar Business Matching Program MBG, Pemkab Blitar Pertemukan Suplier dan SPPG

Sedangkan untuk sumber dana sampai saat ini belum dibahas, walaupun memang ada pihak ketiga yang bersedia membantu pembangunan tersebut.

Opsi tersebut dinilai Saniran bisa saja dilakukan mengingat saat ini dengan adanya efisiensi membuat ruang fiskal pemerintah daerah semakin terbatas.

Jika benar menggandeng swasta, menurut Saniran ada sejumlah skema yang bisa diterapkan. Salah satunya retribusi dari pedagang bisa disalurkan ke pihak swasta selama beberapa tahun kedepan pasca tempat yang baru beroperasi.

"Tapi yang lebih penting kita kaji dulu dengan Dinas PUPR apakah bisa atau tidak jika membangun di atas sungai itu," pungkasnya.

(Sofyan Arif Candra/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik