Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Surplus Padi di Kabupaten Tulungagung Turun 5 Tahun Berturut-turut, Terancam Defisit di Tahun 2030

surplus produksi beras di kabupaten Tulungagung terus menurun dalam 5 tahun terakhir. Bupati Gatut Sunu minta Kadis pertanian cari terobosoan

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
TERANCAM DEFISIT - Aktivitas pertanian padi di Kabupaten Tulungagung. Saat ini luas lahan padi di Tulungagung terus menyusut dan menyebabkan tingkat surplus produksi juga turun. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo mengingatkan surplus produksi beras terus menurun dalam 5 tahun terakhir.

Bupati meminta Kepala Dinas Pertanian membuat terobosan untuk meningkatkan surplus beras setiap tahun.

Bupati khawatir, jika kondisi ini dibiarkan maka  Tulungagung akan terancam dari surplus menjadi defisit.

"Jika tidak ditangani, 2030 Tulungagung akan defisit beras. Saya minta Kepala Dinas Pertanian untuk meningkatkan surplus beras," ujar Gatut Sunu, Senin (7/4/2025) saat panen raya di Desa Sanan, Kecamatan Pakel. 

Data tahun 2020 surplus beras produksi pertanian di Kabupaten Tulungagung sebesar 203.046,29 ton.

Jumlah ini menurun tajam  di tahun 2021 menjadi 108.513,91 ton, kemudian turun lagi di tahun 2022 menjadi 94.920,32 ton.

Di tahun 2023 lagi-lagi turun hingga menjadi 75.067,09 ton dan tahun 2024 lalu menjadi 48.457 ton.

Jika dihitung, terjadi penurunan surplis hingga 144.588,61 selama 5 tahun.

"Salah satu upaya adalah intensifikasi lahan yang selama ini hanya bisa 1 kali lahan. Nanti dibantu sistem pengairan, seperti pompanisasi atau sumur bor agar bisa produksi 3 kali," ujar Bupati.

Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suyanto, mengakui ada alih fungsi lahan tanaman pangan sehingga luasnya semakin menyusut.

Alih fungsi ini ada yang digunakan untuk perikanan darat, peternakan dan juga permukiman.

Tahun 2020 area tanam padi seluas 45.859 hektar, naik di 2021 menjadi 49.196 hektar, dan turun lagi di tahun 2022 menjadi 44.815 hektar.

Luas area tanam semakin menyusut di tahun 2023 menjadi 41.585 hektar dan di tahun 2024 menjadi 36.925 hektar.

"Kami hanya bisa melakukan sosialisasi agar mempertahankan lahan-lahan tanaman pangan," ujar Suyanto.

Salah satu faktor menurunnya surplus beras adalah pertambahan penduduk, meski pengaruhnya tidak terlalu besar.

Tahun 2020 jumlah penduduk Kabupaten Tulungagung terdata 1.089.775 jiwa.

Sementara tahun 2024 bertambah menjadi 1.115.633 jiwa.

Pertumbuhan penduduk berarti meningkatnya konsumsi beras.

Tahun 2020 konsumsi beras dalam satu tahun tercatat 88.522 ton.

Sementara di tahun 2024 konsumsi beras menjadi 90.623 ton, ada penambahan sekitar 2 ton.

Berkurangnya luas tanam padi juga disebabkan alih tanaman.

Banyak petani yang menilai menanam padi kurang menguntungkan dibanding tanaman lain, seperti bawang merah atau melon.

Sehingga saat masuk mata tanam (MT) II, para petani sudah tidak mau menanam padi.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved