Arus Balik Lebaran 2025

Situasi Arus Balik Lebaran 2025: Ribuan Orang Sudah Tnggalkan Surabaya Dari Pelabuhan Tanjung Perak

Arus balik Lebaran 2025 di Tanjung Perak, Surabaya, mulai terlihat sejak Kamis pagi (3/4). RIbuan orang akhirnya tinggalkan Surabaya

Penulis: Tony Hermawan | Editor: eben haezer
ist
ARUS BALIK LEBARAN - Para calon penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang akan kembali ke perantauan setelah mudik Lebaran 2025, Kamis (3/4/2025) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA -  Arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, mulai terlihat sejak Kamis pagi (3/4).

Ribuan pemudik memadati terminal keberangkatan, menandai dimulainya gelombang kepulangan para perantau setelah merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. 

Kepadatan penumpang terlihat terutama di ruang tunggu Gapura Surya Nusantara.  

Baca juga: Akhir Pekan ini Diperkirakan Jadi Puncak Arus Balik 2025 di Terminal Purabaya

Sejak sebelum subuh banyak pemudik berdatangan.

Bahkan, ada yang terpaksa menginap semalam di sana sambil menunggu keberangkatan kapal.

Di sana juga banyak porter bersiaga melayani para penumpang yang membutuhkan bantuan membawa barang bawaan.

Data dari Pelindo III menunjukkan setidaknya 1.000 pemudik meninggalkan Surabaya pada Kamis (3/4) melalui tiga kapal yang berlayar menuju Balikpapan.  Yakini KM. Dharma dan KM. Dharma Rucitra VII yang masing-masing mengangkut 350 penumpang pada pukul 04.57 WIB, serta KM Kirana VII tujuan Lembar, Lombok Barat membawa 300 penumpang pada pukul 07.26 WIB.

Meskipun terpantau ramai, Yuanita, Humas Pelindo III menjelaskan bahwa kepadatan tersebut masih tergolong rendah.

Faktor yang mempengaruhi banyak. Biasanya pemudik yang menggunakan perjalanan via laut didominasi pekerja informal. Bisa juga masih sepi, karena libur nasional masih berakhir hingga tanggal 7 April mendatang.

"Kepadatan penumpang masih terkendali karena terbagi ke beberapa kapal dan jam keberangkatan yang berbeda," ujar Yuanita.

Salah seorang pemudik, Rafli, mengungkapkan alasannya kembali ke Balikpapan lebih awal. Perjalanan laut Surabaya-Balikpapan yang memakan waktu sekitar 34 jam. Untuk itu, menghindari kepadatan puncak arus balik dia kembali ke Balikpapan lebih cepat.  Ia juga ingin merayakan Lebaran bersama sanak saudara di Balikpapan dengan lebih tenang dan terencana.

"Pulang lebih awal agar tidak terlalu ramai dan bisa mengunjungi keluarga istri di Balikpapan dengan lebih nyaman," jelas Rafli.

(tony hermawan/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved