Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Ngamuk Ditagih Utang Hingga Bawa Arit, Pria Panggung Kalak Tulungagung Ditangkap Polsek Pucanglaban

Seorang pria ditangkap polisi dari Polsek Pucanglaban Polres Tulungagung karena mengamu membawa celurit saat ditagih hutang

Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
Humas Polsek Pucanglaban
JADI TERSANGKA - S (40) ditetapkan jadi tersangka oleh Polsek Pucanglaban setelah mengancam dengan senjata tajam, dan merusak pintu rumah IP (36), warga Desa Manding, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (30/1/2025). Tindakan pidana ini dilakukan S dalam kondisi mabuk, pada Minggu (12/1/2025) silam. (HUMAS POLSEK PUCANGLABAN) 

TRIBUNMATARAMAN.COM |TULUNGAGUNG - Polisi dari Polsek Pucanglaban akhirnya menangkap S (40), warga Dusun Dlodo Desa Panggung Kalak, Kecamatan Pucanglaban dan menetapkannya sebagai tersangka.

S sebelumnya melakukan pengancaman menggunakan sebilah senjata tajam jenis arit.

Dengan arit itu pula S merusak pintu rumah milik salah satu warga Desa Manding, Kecamatan Pucanglaban.

“S telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan. Kami juga menyita sebuah arit,” jelas Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, Kamis (30/1/2025).

Lanjut Nanang, tindak pidana yang dilakukan S terjadi pada Minggu (12/1/2025) sore di Desa Manding.

Baca juga: Anak yang Penggal Leher Ayah di Jember Dikenal Baik dan Suka Bantu Orang Tua

Saat itu S dalam kondisi mabuk usai mengonsumsi minuman beralkohol mendatang rumah pelapor, IP (36).

Antara S dan IP sudah saling kenal dan sempat terjadi percakapan di antara mereka.

S sempat bertanya apakah batang pohon kelapa miliknya jadi dipotong oleh IP.

“S niatnya menjual glugu (pohon kelapa) kepada pelapor. Pelapor saat itu akan memotong glugu milik S jika mesin gergajinya sudah diperbaiki,” sambung Nanang.

Saat itu istri IP ikut nimbrung dan menanyakan tanggungan uang (utang) S.

Ditanya soal utang, S naik marah dan mengancam akan melukai pelapor menggunakan senjata tajam.

S kemudian bergegas ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi untuk mengambil sebilah arit.

“S datang kembali sambil membawa arit untuk mengancam pelapor.  Dia mengacung-acungkan benda tajam itu,” tutur Nanang.

Ternyata S bukan sekedar mengancam, dia benar-benar menyerang IP dengan sabit di tangannya.

Saat dia mengayunkan sabit, dengan sigap IP menangkis tangan S hingga serangan itu meleset.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved