Anak Penggal Kepala Ayah di Jember

Anak yang Penggal Leher Ayah di Jember Dikenal Baik dan Suka Bantu Orang Tua

Warga heran. Anak yang memenggal kepala ayahnya di Puger, Jember, selama ini dikenal baik dan suka membantu orangtuanya.

Editor: eben haezer
imam nawawi
REMAJA PENGGAL BAPAK: Akbar dirawat di RSD dr Soebandi Jember, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025). Ia adalah pelaku pemenggal leher ayahnya hingga tewas di Dusun Jadukan Desa Mojosari Kecamatan Puger Jember, Jawa Timur, Senin (27/1/2025) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | JEMBER - Alasan Akbar (19) memenggal ayah kandungnya di Dusun Jadukan Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember Jawa Timur, masih misterius.

Bagi warga tindakan sadis ini juga mengejutkan. 

Edi Siswanto, tetangga korban mengatakan, sehari-hari, pelaku dikenal sebagai pemuda yang baik, termasuk pada orangtuanya. 

Baca juga: Remaja yang Memenggal Ayah di Jember Kumandangkan Adzan Tiap Kali Ditanya Polisi

"Pelaku saya kira orangnya baik, tapi akhir-akhir ini orang-orang ada yang bilang dia sedang depresi gitu memang," ujarnya, Kamis (30/1/2025).

"Keseharian pelaku suka bantu-bantu bapaknya, ya sekadar bantu-bantu saja," ucapnya.

Namun empat hari sebelum terjadi kasus pembunuhan. Edi mengungkapkan, gelagat pelaku memang cukup aneh.

Kabarnya, orang tuanya sampai membawa putranya ini ke pemuka agama untuk pengobatan alternatif.

"Pelaku sering dibawa ke pengobatan alternatif,ada yang bilang (pelaku depresi) tapi saya tidak tahu persisnya, cuma itu kabar dari mulut ke mulut," kata Edi.

Sementara ini, Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman menegaskan penyidikan kasus ini akan terus berlanjut. Karena polisi perlu menggali motif pelaku sampai tega menghabisi nyawa ayah kandungnya.

"Polisi berusaha mengungkap motif AK membunuh ayahnya, terutama setelah melihat sikapnya yang berubah-ubah," imbuhnya.

Menurutnya, polisi juga  meminta keterangan keluarga pelaku, untuk memastikan riwayat gangguan mental yang dialami remaja ini.

"Polisi ingin memastikan apakah ada riwayat gangguan mental atau kejadian lain yang melatarbelakangi tragedi ini," tuturnya.

Dia mengatakan, pelaku saat ini masih menjalani operasi di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, untuk menutup luka sayatan di lehernya usai gagal melakukan percobaan bunuh diri.

"Saat ini kami fokus terlebih dahulu pada penyembuhan lukanya. Setelah itu kami akan memeriksa kondisi mentalnya,” ucap Fatchur

(imam nawawi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved