Anak Penggal Kepala Ayah di Jember

Anak yang Penggal Kepala Ayahnya di Jember Dinyatakan Gangguan Jiwa Berat

Pemuda yang memenggal kepala ayahnya sendiri di desa Mojosari, kecamatn Puger, kabupaten Jember, Jawa Timur, dinyatakan gangguan jiwa berat. 

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
imam nawawi
REMAJA PENGGAL BAPAK: Akbar dirawat di RSD dr Soebandi Jember, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025). Ia adalah pelaku pemenggal leher ayahnya hingga tewas di Dusun Jadukan Desa Mojosari Kecamatan Puger Jember, Jawa Timur, Senin (27/1/2025) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | JEMBER - Pemuda yang memenggal kepala ayahnya sendiri di desa Mojosari, kecamatn Puger, kabupaten Jember, Jawa Timur, dinyatakan gangguan jiwa berat. 

Hal ini dipastikan setelah polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pemuda bernama Akbar (18) tersebut. 

Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman mengatakan, kondisi kesehatan fisik tersangka membaik usai menjalani operasi leher di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember. 

Baca juga: Anak yang Penggal Leher Ayah di Jember Dikenal Baik dan Suka Bantu Orang Tua

"Kondisi kesehatan fisiknya membaik dan berangsur sembuh, tersangka langsung kami periksakan ke dokter jiwa di rumah sakit dokter soebandi, " ujarnya, Senin (17/2/2024). 

Setelah tim medis RSD dr Soebandi Jember melakukan serangkaian tes. Kata dia, hasilnya menunjukan remaja ini mengalami gangguan jiwa cukup berat. 

"Hasil tes menyatakan bahwa tersangka mengalami gangguan jiwa berat," ucap Fatchur. 

Berdasarkan hasil tes ini, kata dia, dokter jiwa rumah sakit menyarankan agar tersangka tidak ditahan dulu, karena masih diperlukan perawatan intensif. 

"Sementara tersangka kami titipkan untuk dirawat di Yayasan Padepokan Dandan jiwo yang ada di Kecamatan Jombang Jember. Yayasan tersebut resmi dan berkolaborasi dengan Dinsos Jember, " tutur Fatchur. 

Namun, Fatchur mengaku tetap mengarahkan anggotanya untuk berjaga di Yayasan Padepokan Dandan Jiwo Jombang Jember, supaya tersangka tidak kabur. 

"Setiap hari ada polisi yang berjaga di padepokan. Kami khawatir tersangka kabur," tambahnya. 

Selain itu, Fatchur bilang  telah berkoordinasi dengan rumah sakit jiwa Menur, Surabaya, untuk mendatangkan doker profesional guna mengobati kejiwaan tersangka. 

"Tersangka tetap rutin minum obat dari dokter rumah sakit Soebandi. Selain koordinasi dengan RSJ Menur kami juga berkoordinasi dengan rumah sakit di Kediri, nanti hasilnya keluar," pungkasnya. 

(imam nawawi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved