Berita Terbaru Kota Surabaya

Cuaca Ekstrem di Surabaya Diperkirakan Hingga 10 Januari, Waspada Bencana Hidrometeorologi

BMKG Juanda memprediksi Surabaya akan menghadapi cuaca ekstrem hingga 10 Januari 2025, Pemkot Surabaya imbau masyarakat waspada terhadap bencana alam.

Editor: eben haezer
IST
Petugas dari Pemkot Surabaya mempercepat aliran air dengan mengerahkan personil maupun prasarana saat Surabaya dilanda hujan deras akhir Desember silam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi Surabaya akan menghadapi cuaca ekstrem hingga 10 Januari 2025. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi Surabaya akan menghadapi cuaca ekstrem hingga 10 Januari 2025. 

Ada sejumlah potensi bencana hidrometeorologi yang harus diwaspadai.

Cuaca ekstrim di Surabaya dipengaruhi adanya fenomena gelombang atmosfer seperti Low Frekuensi  yang melintas. 

Fenomena ini mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan penghujan di beberapa wilayah.

Selain itu, La Nina juga menjadi salah satu faktor peningkatan potensi bencana hidrometeorologi dibandingkan periode sebelumnya.

"Hingga 10 Januari, curah hujan cukup tinggi di Surabaya," ujar Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan di Surabaya.

Selama kurun waktu tersebut, Surabaya berpotensi dilanda bencana hidrometeorologi. 

Di antaranya, hujan lebat, banjir, petir, puting beliung hingga hujan es.

Angin kencang juga mengakibatkan tumbangnya pohon, rumah rusak, hingga kecelakaan lalu lintas. 

"Beberapa potensi bencana hidrometeorologi lainnya masih memungkinkan," ucap Taufiq.

Nantinya, intensitas hujan yang akan terjadi di Kota Surabaya akan terjadi mulai sedang hingga lebat, untuk durasinya bergantung pada pertumbuhan awan.

"Januari dan Februari adalah puncak musim hujan, bulan Desember lalu sudah kita lewati. Peringatan dini cuaca ekstrem masih terus akan kami update,"  jelas Taufiq.

Masyarakat dapat diimbau untuk meminimalisir adanya kerugian yang ditimbulkan dari potensi bencana hidrometeorologi tersebut.

Baik untuk kerugian materil maupun korban jiwa dan luka-luka. 

"Potensi kerugian ini harus diantisipasi. Terutama kerugian terhadap manusia," harapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved