Pilkada Jatim 2024

Unggul 56 Persen di Trenggalek, Tim Khofifah - Emil Sayangkan Banyaknya Temuan Politik Uang 

Meski unggul dalam perolehan suara sementara di Trenggalek, tim Cagub-Cawagub Jatim Khofifah-Emil menyayangkan banyaknya politik uang

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Proses Penghitungan Suara di TPS 02 Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek 

TRIBUNMATARAMAN.COM, TRENGGALEK - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak unggul telak dalam  hasil pemungutan suara Pilkada Jatim 2024 di Kabupaten Trenggalek.

Hal tersebut berdasarkan quick count (hitung cepat) internal partai pengusung Khofifah - Emil di Kabupaten Trenggalek.

Plt Ketua DPC Partai Demokrat Trenggalek, Mugianto alias Obeng, mengatakan Paslon Khofifah - Emil meraup suara 56 persen, sedangkan pesaingnya Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta meraih 39 persen, dan Luluk - Lukmanul Hakim 4,5 persen.

Baca juga: Khofifah-Emil Unggul di Hasil Quick Count Pilkada Jatim 2024, Langsung Potong Tumpeng Bareng Relawan

"Total suara yang masuk 80 persen," kata Obeng, ditemui di Kantor DPC Partai Demokrat Trenggalek, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Rabu (27/11/2024).

Ketua Fraksi Amanat Demokrat DPRD Trenggalek tersebut memastikan Khofifah - Emil menang di semua kecamatan di Kabupaten Trenggalek.

Capaian tersebut menurut Obeng luar biasa mengingat ia mendapatkan laporan banyaknya politik uang di Kabupaten Trenggalek.

"Perkembangan yang terjadi di lapangan money politik sangat luar biasa, ini sangat kita sayangkan. Tapi alhamdulillah calon dan tim kita menjaga integritas dan tidak akan melakukan hal yang sama," lanjut Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPD Partai Demokrat Jatim tersebut .

Menurut Obeng hal tersebut menjadi catatan buruk bagi sejarah Pemilu di Kabupaten Trenggalek bahkan di regional Jawa Timur 

Ia pun menanyakan peran Bawaslu Trenggalek yang tidak gerak cepat dengan temuan di lapangan tersebut.

"Kita tidak ingin melakukan hal yang provokatif, kita lebih ingin melihat peran Bawaslu itu sendiri seperti apa, kalau memang tidak mampu bekerja lebih baik dibubarkan saja," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved