Luluk Satu-satunya Cagub Jatim yang Tidak Mencoblos di Surabaya, Bareng Suami Nyoblos di Jombang

TRIBUNMATARAMAN.COM | JOMBANG - Luluk Nur Hamidah menjadi satu-satunya calon gubernur Jatim 2024 yang tidak mencoblos di Kota Surabaya. 

Rabu (27/11/2024), Luluk Nur Hamidah mencoblos di TPS 003, desa Brodot, kecamatan Bandarkedungmulyo, kabupaten Jombang, Jawa timur. 

Di TPS itu, Luluk mencoblos bersama sang suami, Alfitra Salamm.

Luluk tiba di TPS tempatnya memilih sekitar pukul 11.30 WIB.

Setiba di lokasi, Luluk langsung menunggu antrean. 

Sembari menunggu namanya dipanggil, Luluk meluangkan waktu untuk berbincang dengan warga setempat.

Lama berbincang, nama Luluk beserta sang suami pun dipanggil sekitar pukul 12.25 WIB untuk menuju ke bilik suara.

Surat suara diberikan kepada Luluk dan sang suami. Setelah itu keduanya menuju bilik suara untuk menggunakan hak pilihnya. 

Beberapa saat berada di bilik suara, Luluk dan suami pun selesai menggunakan hak pilihnya. Petugas yang berjaga kemudian mengarahkan Luluk dan suami untuk mencelupkan jari ke tinta tanda keduanya berpatisipasi dalam Pilkada serentak tahun 2024 ini. 

Luluk mengaku senang bisa mencoblos di kampung halamannya. Meskipun, sejatinya Luluk dan suami ber-KTP di Jakarta, namun status keduanya mencoblos di Jombang sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK).

"Saya mencoblos di Desa Brodot, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Jawa Timur. Saya hadir di sini untuk menggunakan hak pilih di kampung saya bukti bahwa segenap jiwa dan raga, mental saya hadir untuk Jawa Timur," ucap Luluk saat dikonfirmasi awak media. 

Setelah semua tahapan Pilkada ia lalui, Luluk berharap diberikan hasil yang terbaik. Ia pun menekankan, siapapun nanti yang terpilih, harus tetap membawa Jawa Timur menuju perubahan lebih baik. 

"Tentu saya berharap hasilnya baik dan seluruh masyarakat Jawa Timur dapat merayakan bersama-sama Pilgub ini sebagai sebuah momentum untuk membuat perubahan yang lebih baik," ujarnya melanjutkan. 

Cagub nomor urut 1 yang berpasangan dengan Lukmanul Khakim ini juga mengajak masyarakat untuk mengawal proses perhitungan suara. 

"Setelah ini mari kita kawal tahapan perhitungan suara di seluruh TPS di Jawa Timur dan kita harapkan semua bekerja dengan baik, fair, jujur, adil dan tidak ada kecurangan karena sedikit apa pun kecurangan itu bisa mencederai proses demokrasi yang sudah kita jalani. Masyarakat juga punya hak untuk mengawasi," pungkasnya.

(anggit puji widodo/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer