Didorong Banyak Event, Bisnis Kafe dan Resto di Kota Blitar Tumbuh Pesat

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Bisnis kafe dan restoran semakin tumbuh subur di Kota Blitar.

Banyaknya event ikut mendorong investor menanamkan modal berbisnis kafe dan restoran di Kota Blitar.

Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Blitar mencatat jumlah perizinan di bidang kafe dan resto pada 2024 ini ada 66 kafe dan 80 resto.

Jumlah itu meningkat signifikan jika dibandingkan izin kafe dan resto pada 2023. Pada 2023, hanya ada izin 18 kafe dan 35 resto.

"Pertumbuhan sektor pariwisata dengan adanya Makam Bung Karno dan berbagai event yang dilaksanakan ternyata berdampingan dengan tumbuh kembangnya resto dan kafe di Kota Blitar," kata Kepala DPMPTSP Kota Blitar, Heru Eko Pramono, Kamis (24/10/2024).

Heru mengatakan, belakangan, banyak warga baik dari dalam maupun luar kota yang berinvestasi di bidang kafe dan restoran di Kota Blitar.

Bahkan, beberapa investor lokal bekerjasama vendor restoran terkenal di level regional dan nasional untuk membuka cabang dengan sistem waralaba di Kota Blitar.

"Pengusaha di Kota Blitar juga ingin memperluas jenis usahanya. Usaha di bidang ini (kafe dan resto) tidak ada matinya, karena makanan dan minuman itu kebutuhan," ujarnya.

Menurut Heru, tumbuhnya bisnis kopi dan restoran tidak lepas dari perkembangan sektor pariwisata di Kota Blitar. Kota Blitar memiliki maskot wisata religi Makam Bung Karno.

Selain itu, dalam setahun, Kota Blitar juga menggelar banyak event seperti BEN Carnival, Festival Kopi, Blitar Djadoel dan Bulan Bung Karno.

"Makannya, Pemkot sedang membranding Kota Blitar sebagai kota event yang tidak kalah dengan kualitas event kota-kota lain. Karena, multiplier effect dari sebuah kegiatan banyak. Salah satunya berkembangnya kafe dan resto di Kota Blitar," katanya.

Salah satu pelaku bisnis kopi di Kota Blitar, Rian mengatakan perkembangan bisnis kafe di Kota Blitar memang tumbuh pesat belakangan ini.

Menurutnya, saat ini, kopi sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Kota Blitar.

Sekarang, beberapa instansi juga sudah biasa menggelar rapat di kafe.

"Sekarang kopi sudah menjadi gaya hidup. Makanya bisnis kafe di Kota Blitar ikut tumbuh pesat. Memang ada bisnis kafe yang tutup, tapi yang buka baru jumlahnya lebih banyak," katanya.

Menurutnya, saat ini, ada lebih 70 kafe yang berdiri di Kota Blitar. Dengan ukuran Kota Blitar yang hanya memiliki tiga kecamatan, jumlah itu sudah lumayan banyak.

"Banyaknya event dan sektor pariwisata memang menjadi salah satu yang mendorong tumbuhnya bisnis kafe di Kota Blitar. Tapi, yang lebih utama, sekarang kopi sudah menjadi gaya hidup," ujarnya.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer