Berita Terbaru Kabupaten Blitar
Bermula Dari Nanas Sortiran, Ibu di Ponggok Blitar Raup Omzet Rp 11 Juta Perhari
Berawal dari memanfaatkan nanas sortiran, ibu di kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar, memproduksi sari nanas dengan omzet Rp 11 juta perhari
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
Samrotul Azizah (43), ibu rumah tangga asal Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, sukses menekuni usaha minuman olahan dari buah nanas. Ibu tiga anak itu bisa menjual 500 kardus minuman sari nanas (satu dus berisi 32 cup mini) per hari dengan omzet mencapai Rp 11 juta per hari.
TRIBUNMATARAMAN.COM | BLITAR - Azizah, panggilan Samrotul Azizah terlihat duduk mengecek buku orderan sambil mengawasi pekerja yang sedang memproduksi sari nanas dari meja kasir di teras rumahnya, Selasa (15/10/2024).
Meja kasir itu langsung menghadap ke sejumlah pekerja yang sedang sibuk memproduksi sari nanas di halaman depan rumahnya.
Sejumlah pekerja mayoritas laki-laki muda tampak sedang memunguti minuman sari nanas yang sudah terkemas dalam cup mini isi 120 mililiter yang baru keluar dari mesin produksi.
Minuman sari nanas dalam cup itu kemudian dimasukkan ke dalam kardus. Pekerja lain langsung menata minuman sari nanas yang sudah dikemas dalam kardus untuk dibawa ke gudang di samping kiri rumahnya.
Sedang beberapa pekerja lagi berada di lantai dua mengawasi proses perebusan buah nanas utuk diambil sarinya. Proses perebusan buah nanas menggunakan mesin uap boiler.
"Usaha saya ini memang home industry, tapi proses produksinya sudah memakai mesin modern," kata Azizah.
Proses produksi minuman sari nanas milik Azizah memang sudah menggunakan mesin modern.
Proses produksi mulai perebusan buah nanas sampai keluar sudah dalam bentuk minuman kemasan sudah menggunakan mesin.
"Saya punya dua mesin produksi. Tapi, kalau produksi harian seperti ini hanya satu mesin kecil yang dijalankan. Satu mesin kecil ini bisa memproduksi 4.000 cup mini isi 120 ml per jamnya," ujarnya.
Azizah bercerita mulai menekuni usaha minuman olahan buah nanas sejak 2017. Ia mengawali usahanya mulai kecil dari dapur rumah.
Sebelum menjadi produsen minuman sari nanas, Azizah sudah mencoba beberapa usaha mulai bengkel motor, ternak bebek dan tambang pasir.
Tempat produksi sari nanas yang digunakan sekarang ini juga bekas bangunan toko dan bengkel motor yang berada di depan rumahnya.
Namun, sejak 2017, ia memutuskan hijrah hanya menekuni usaha minuman sari nanas.
Ia menangkap ide peluang usaha minuman sari nanas kali pertama justru dari mertuanya. Mertua dan suaminya merupakan petani dan pedagang nanas.
Delapan Jabatan Kepala Dinas di Pemkab Blitar Kosong, BKPSDM Segera Gelar Seleksi Terbuka |
![]() |
---|
Kali Pertama Bupati Blitar Rijanto Mutasi Pejabat Pemkab, Ratusan Orang Kena |
![]() |
---|
Perempuan Jadi Korban Begal di Hutan Jati Sutojayan Blitar, Sepeda dan Tas Dirampas |
![]() |
---|
Proyek Pembangunan Jalan di Kabupaten Blitar Belum Dimulai Hingga Agustus |
![]() |
---|
Usulan Anggaran Pembangunan Pasar Kesamben Blitar Dapat Lampu Hijau dari Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.