Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Kekeringan di Tulungagung Meluas, Sudah Ada 9 Desa Kesulitan Air Bersih

Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Tulungagung meluas, dari 4 desa menjadi 9 desa. BPBD lakukan antisipasi

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
ist
Personel BPBD Tulungagung menyalurkan air bersih di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir. (Ist) 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Tulungagung meluas, dari 4 desa menjadi 9 desa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengantisipasi situasi kekurangan air bersih yang semakin meluas.

Alasannya, desa-desa yang jadi langganan kesulitan air bersih belum mengajukan permohonan bantuan.

“Desa-desa yang tahun lalu minta bantuan, saat ini belum ada permintaan. Jadi kemungkinan masih akan meluas,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma.

Sebelumnya ada 4 desa yang lebih dulu mengajukan bantuan air bersih, yaitu Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Desa/Kecamatan Besuki, Desa/Kecamatan Campurdarat dan Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban.

Sementara tambahan 5 desa adalah, Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan, Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir, serda Desa Kresikan, Desa Pakisrejo, dan Tenggarejo di Kecamatan Tanggunggunung.

Saat ini BPBD Tulungagung memaksimalkan dua truk tangki yang ada untuk mengirim bantuan air bersih.

“Setiap hari satu truk tangki bisa 5 kali mengirimkan air bersih. Satu desa bisa mendapatkan 2 tangki  air bersih,” sambung Gilang.

Lanjutnya, dari sisi anggaran pengiriman air bersih ini sebenarnya ada, hanya jumlah armada yang kurang memadai.

Karena itu BPBD Tulungagung berupaya menggandeng pihak lain untuk membantu desa-desa yang kekurangan air bersih.

Salah satunya adalah corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang peduli.

“PJT (Perum Jasa Tirta) sudah berkoordinasi mau dropping air bersih. Kami tentukan lokasinya,” papar Gilang.

Sejumlah desa juga meminta tandon air portabel yang terbuat dari terpal.

Tandon ini sangat efektif untuk menampung setiap bantuan air bersih yang diminta warga.

Tandon portabel juga membuat pengiriman bantuan jadi lebih efisien waktu.

Air dari truk tangki bisa disalurkan di tandon-tandon portabel yang sudah disiapkan.

Berbeda dengan sebelumnya, air dari tangki langsung dibagikan ke wadah-wadah yang dibawa warga sehingga memakan waktu.

BPBD Tulungagung baru mendapat tambahan bantuan 30 tandon portabel dari BPBD Provinsi Jawa Timur.

“Satu tandon kapasitasnya 1.200 liter. Bantuan bisa langsung kita salurkan di satu lokasi, warga bisa mengambil di tandon,” tandas Gilang.

BPBD Tulungagung telah membuat data desa-desa berpotensi rawan mengalami bencana kekeringan di 5 kecamatan.

Di Kecamatan Tanggunggunung, sekurangnya ada  4 desa yaitu Desa Tanggunggunung, Kresikan, Pakisrejo dan Tenggarejo.

Di Kecamatan Kalidawir ada 4 desa, yaitu Desa Winong, Banyuurip, Kalibatur dan Rejosari.

Di Kecamatan Pucanglaban ada 5 desa, yaitu Desa Pucanglaban, Kalidawe, Panggunguni, Panggungkalak dan Kaligentong.

Namun di tahun ini sudah ada permintaan di luar 5 desa itu, yaitu di Desa Demuk.

Di Kecamatan Besuki ada 4 desa, yaitu Desa Besuki khususnya di Dusun Comanuk, Sedayu Gunung, Keboireng dan Tulungrejo.

Sedangkan di Kecamatan Rejotangan ada 1 desa, yaitu Desa Sukorejo Wetan.

Namun tahun ini Desa Sumberagung justru lebih dulu minta bantuan air bersih.  

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved