Idul Adha 2024

Meski Daging Melimpah Saat Idul Adha, Ingat Ada Batas Aman Konsumsi Daging Kurban Dalam Sehari

Meski di rumah daging kurban melimpah saat Idul Adha, ingatlah bahwa ada batas konsumsi harian agar tidak merugikan kesehatan

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
ist
Daging hewan kurban dalam kemasan kotak bambu 

TRIBUNMATARAMAN.COM  - Umat muslim mendapatkan berkah berupa daging kurban yang melimpah setiap Hari Raya Idul datang.

Berbagai resep telah disiapkan untuk mengolah daging sapi atau daging kambing yang didapatkan dalam hari raya kurban tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto menuturkan daging sapi dan daging kambing mempunyai manfaat yang tinggi bagi tubuh, namun jika dikonsumsi berlebihan justru akan mendatangkan musibah.

Baca juga: Cara Mengolah Daging Kambing Agar Empuk dan Tidak Bau Perengus, Kuncinya Ada Pada Cara Merebus

Kandungan gizi per 100 gram daging sapi adalah 273 kilo kalori (kkl) energi, lalu protein 17,5 gram, dan lemak 22 gram.

Sedangkan per 100 gram daging kambing adalah mengagung 149 kkal energi, protein 16,6 gram, dan lemak 9,2 gram.

"Sementara kebutuhan harian energi laki-laki dewasa rata-rata 2.500 kkal, sedangkan lemak sebanyak 80 gram," ucap Suanrto, Senin (17/6/2024).

Menurut Sunarto konsumsi daging harian sebaiknya jangan melebihi setengah dari kebutuhan tubuh, mengingat masih makan dari bahan makanan yang lain.  

"Kebutuhan lemak harian rata - rata laki-laki dewasa 80 gram, jika daging sapi per 100 gram mengandung 22 gram lemak, maka lebih aman konsumsi 200 gram daging saja per hari," lanjutnya.

Apalagi bagi pengidap penyakit hipertensi dan diabet, Sunarto mewanti-wanti agar lebih memperhatikan porsi dan cara mengolah daging tersebut.

"Pengolahan seperti digoreng, menjadi gulai akan menambah kalori dan lemak yang masuk," jelas Sunarto.

Mengingat kandungan energi dan lemak cukup tinggi, Sunarto juga mengimbau agar tidak mengolahnya dengan cara menggoreng apalagi dengan kualitas minyak goreng yang kurang baik.

Pria yang berprofesi sebagai dokter tersebut juga mengimbau untuk memasak daging hingga benar-benar matang untuk meminimalisasi tertularnya penyakit dari hewan kurban.

"Jika menemukan hati yang ada cacingnya, cukup buang yang ada cacing, bagian lain bisa dikonsumsi, dimasak matang sempurna," ucapnya.

Sedangkan untuk masyarakat yang berniat untuk menyimpan daging kurban ke dalam lemari pendingin, Sunarto mengimbau untuk mengemasnya sesuai kebutuhan harian.

"Jika daging akan disimpan, tidak perlu di cuci. Potong-potong sesuai dengan kebutuhan harian lalu dikemas kecil-kecil. Daging kemudian dimasukkan dalam mesin pembeku," ucap Sunarto.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved