Idul Adha 2024

Kisah Anak SD di Bangkalan Pecahkan Celengan Hasil Menabung Uang Jajan Untuk Membeli Kambing Kurban

Anak SD di Bangkalan Madura memecahkan celengan hasil menyisihkan uang jajan sekolah selama 1 tahun lalu membeli kambing untuk kurban Idul Adha

Editor: eben haezer
ahmad faisol
Keceriaan Mirza Ukail Arfia (8) menuntun hewan kurban kambing miliknya dari hasil pecah celengan mewarnai suasana pagi Hari Raya Idul Adha di Jalan Pahlawan, Dusun Manggisan, Desa/Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Senin (17/6/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Keceriaan para bocah mewarnai suasana pagi Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Kurban di Jalan Pahlawan, Dusun Manggisan, Desa/Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Senin (17/6/2024).

Dua ekor kambing diarak para bocah untuk diserahkan ke panitia penyembelihan hewan kurban di Masjid Al Huda Muhammadiyah Cabang Burneh.

Satu dari dua ekor kambing itu adalah milik Mirza Ukail Arfia (8), siswa SD Kemayoran I Bangkalan.

Untuk membeli seekor kambing, Mirza memecah celengan yang dia kumpulkan dari menyisihkan uang jajan. 

Saat pecah celengan, anak bungsu dari dua bersaudara itu sempat menampakkan wajah kusut. Pasalnya, uang kertas yang ia bongkar dari dalam celengan mulai pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 20.000, Rp 50.000, hingga Rp 100.000 hanya terkumpul sebanyak Rp 2.237.000. Sementara harga seekor kambing yang ia hendak beli seharga Rp 3.000.000.

“Akhirnya dia merengek kepada omnya, disumbanglah Rp 500 ribu. Kekurangannya dibantu mamanya untuk beli kambing senilai Rp 3 juta. Dia sendiri yang membayar ke penjual kambing di Bancaran,” ungkap ayah dari Mirza, Abdur Rahem.

Rahem menjelaskan, putra bungsunya memang menabung sejak satu tahun yang lalu dengan menyisihkan sisa dari uang saku yang diberikan setiap berangkat sekolah sebesar Rp 10.000. Bahkan Mirza disebutnya mengurangi porsi jajan di sekolah.

Kadang tersisa Rp 5 ribu, Rp 3 ribu, Rp 2 ribu, dan dimasukkan celengan. Niatnya mau berkurban tahun ini. Kalau uang-uang kertas pecahan Rp 50 ribu dan RP 100 ribu itu didapatnya saat momen Idul Fitri kemarin, diberi paman-paman dan sepupunya,” pungkas Rahem.

Mirza ketika dimintai keterangan hanya menjawab dengan nada polos, nafasnya tampak ngos-ngosan, dan tubuhnya bermandikan keringat setelah menuntun kambing dari rumahnya ke masjid untuk diserahkan kepada panitia penyembelihan hewan kurban. 

“Saya berkurban untuk membeli kambing, hasil dari menabung selama satu tahun dan uang dikasih om dan saudara saat Idul Fitri,” singkat Mirza sambil tersenyum polos.

Ketua Panitia Penyembelihan Kurban di Masjid Al Huda Muhammadiyah Cabang Burneh, Zainal Ahmad mengungkapkan, antusiasme masyarakat untuk berkurban pada tahun ini lebih meningkat daripada tahun sebelumnya.  

“Ada tambahan 3 ekor sapi sehingga total ada 26 ekor sapi ditambah 13 ekor kambing. Setelah ini akan dibagikan kepada yang berhak menerima yakni fakir miskin dan kaum duafa,” ungkap Zainal.

Sebelumnya, Tim Pemantau Hewan Kurban Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan telah mendatangi masjid tersebut untuk melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap puluhan hewan kurban.

Mulai pemeriksaan antemortem, yakni pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih hingga pemeriksaan postmortem untuk memastikan kondisi karkas, jeroan, hingga daging hewan kurban layak disalurkan dan dikonsumsi sesuai syariah. Yakni aman, sehat, utuh dan halal atau Asuh

“Kami panitia sudah siap sebanyak 2500 bungkus yang akan diberikan kepada masyarakat, diawali dari tetangga dekat dan berlanjut ke kampung lain. Kemarin sudah melalui pemeriksaan tim dokter hewan dan layak disembelih untuk dibagikan,” pungkas Zainal.

(ahmad faisol/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved